Jumat 10 Feb 2023 13:24 WIB

Pesan Menyentuh Erdogan ke Penyintas Gempa Turki

Pada Selasa Presiden Erdogan mengumumkan keadaan darurat selama tiga bulan.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Foto udara yang diambil dengan drone menunjukkan puing-puing bangunan yang runtuh di kota Kahramanmaras, tenggara Turki, Rabu (8/2/2023).Lebih dari 11.000 orang tewas dan ribuan lainnya terluka setelah dua gempa besar melanda Turki selatan dan Suriah utara pada 06 Februari. Pihak berwenang khawatir jumlah korban tewas akan terus bertambah dan tim penyelamat terus mencari selamat di seluruh wilayah.
Foto: EPA-EFE/ABIR SULTAN
Foto udara yang diambil dengan drone menunjukkan puing-puing bangunan yang runtuh di kota Kahramanmaras, tenggara Turki, Rabu (8/2/2023).Lebih dari 11.000 orang tewas dan ribuan lainnya terluka setelah dua gempa besar melanda Turki selatan dan Suriah utara pada 06 Februari. Pihak berwenang khawatir jumlah korban tewas akan terus bertambah dan tim penyelamat terus mencari selamat di seluruh wilayah.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZIANTEP -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tiba di Gaziantep, Kamis (9/2/2023), sebagai bagian dari kunjungannya ke beberapa zona gempa sekaligus mengawasi operasi pencarian dan penyelamatan para penyintas, serta distribusi bantuan kepada seluruh korban gempa. Pada kunjungannya tersebut Erdogan berpesan agar korban dan para penyintas gempa agar tidak berputus asa.

"Jangan khawatir, sama seperti kita telah mengatasi banyak gempa bumi sebelumnya, jangan putus asa. Kita akan menyerahkan apartemen di 10 provinsi ini kepada pemiliknya," kata Erdogan dilansir dari TRTworld.

Baca Juga

Kunjungan Presiden Erdogan ke Gaziantep, juga mencakup ke beberapa wilayah, seperti ke Osmaniye dan Kilis, kota-kota lain yang terkena dampak gempa, yang berdampak total pada lebih dari 13 juta orang yang tinggal di Turki dan Suriah. Bencana gempa itu telah menewaskan 14.014 orang dan melukai 63.794 orang, kata Erdogan, mencatat 6.444 bangunan hancur akibat gempa.

Sebelumnya, Presiden Turki pada hari Selasa mengumumkan keadaan darurat selama tiga bulan di 10 provinsi yang dilanda gempa dan akan diputuskan di parlemen Turki pada Kamis.

"Keadaan darurat di 10 provinsi yang dilanda gempa untuk memberikan kesempatan menggagalkan rentenir, kelompok penghasut yang menyalahgunakan proses di Turki," kata Presiden Erdogan.

Presiden Turki telah menugaskan semua menteri di kabinetnya dan Wakil Presiden Fuat Oktay untuk menangani situasi darurat dan membangun koordinasi di wilayah tersebut. Pada tahap pertama kunjungannya, Erdogan mengunjungi sebuah stadion sepak bola di distrik Onikisubat di Kahramanmaras pada hari Rabu.

Di lokasi tersebut telah menjadi sebuah kota tenda untuk para korban gempa, sebelum akhirnya ia menuju ke distrik Pazarcik, pusat dari salah satu dari dua gempa besar yang terjadi pada Senin kemarin.

Presiden Turki Erdogan juga telah menjanjikan kepada para korban dan penyintas, bahwa pemerintah Turki akan mendistribusikan semua kontainer bantuan ke sepuluh provinsi yang dilanda gempa. Erdogan juga memastikan pemerintah akan membangun kembali bangunan yang hancur dan rubuh di 10 provinsi yang dilanda bencana gempa ini.

Presiden Turki mengatakan pada hari Rabu bahwa pemerintah telah melakukan negosiasi dengan hotel-hotel di Antalya, Alanya, dan Mersin untuk menampung para korban.

"Kami siap menempatkan mereka di hotel-hotel di kota-kota ini," katanya, seraya menambahkan bahwa pemerintah juga akan memberikan bantuan awal sebesar 10.000 lira Turki atau senilai 531 dolar AS kepada masing-masing keluarga yang terkena dampak gempa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement