Jumat 10 Feb 2023 13:49 WIB

Wakil Wali Kota Solo tak Tahu Gibran Menaikkan Tarif PBB, FX Rudy Marahi Teguh

Kenaikan tarif PBB yang menjulang akhirnya batal setelah diprotes warga.

Rep: C02/ Red: Teguh Firmansyah
 FX Rudy marahi wakil wali kota Solo terkait kenaikan tarif PBB.
Foto: Republika/Alfian
FX Rudy marahi wakil wali kota Solo terkait kenaikan tarif PBB.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menyoroti komunikasi yang tidak berjalan antara Wali Kota Solo Gibran Rakabuming dan Wakil Wali Kota Teguh Prakosa menyusul kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Kota Solo. Lonjakan tarif PBB itu banyak diprotes warga, meski kebijakan tersebut akhirnya urung terjadi. 

"Tingkatkan komunikasi, minimal Pak Wakil ini difungsikan, biar bergerak, wong pilihannya satu paket," kata FX Rudy, Jumat (10/2/2023).

Baca Juga

Bahkan, FX Rudy mengaku sempat memarahi Teguh lantaran tidak tahu menahu soal kebijakan menaikkan PPB tersebut. "Wakil Wali Kota saja tidak tahu ada kenaikan PBB, saya marahi kemarin dia (Teguh)," katanya.

Rudy bahkan memberikan saran kepada Teguh meski PBB tersebut tidak jadi naik. "Sudah tak sampaikan. Mbok kamu itu komunikasi ke mas Gibran, ndak ada salahnya wong kamu itu biarpun lebih tua, tapi kan yang jadi kepala sana (Gibran) kalau sudah tidak dilakukan, tidak mau mendengar, ya sudah mending kamu leren saja," katanya.

Sebelumnya, Rudy menjelaskan bahwa ia mengetahui kabar kenaikan PBB usai mengunjungi temannya yang mendapat Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) kenaikan PBB-nya sampai lima kali lipat. "Saya mengetahui sendiri ketika saya main ke tempat temen saya begitu melihat SPPT Lo kok kok 5 kali lipat, 600 ribu jadi 3 juta sekian," katanya.

Kemudian, ia pun memanggil Fraksi PDIP DPRD Kota Solo bahwa langkah yang diambil Pemerintah Kota Solo tersebut tidak tepat. Pemanggilan tersebut terjadi sebelum mereka menemui Gibran di Balai Kota Solo, Senin (6/2) lalu.

"Sudah kemarin saya sampaikan saat fraksi sebelum menghadap Pak Wali. Ini bukan sebagai melawan Mas Wali tapi untuk menyelamatkan eksekutif," terangnya.

Menilik ke belakang, FX Rudy memberikan contoh bagaimana komunikasi saat dirinya dulu mendampingi Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo. Meski tidak difungsikan, kata Rudy, Jokowi selalu tanda tangan sampai sebelum ada paraf dari dirinya. 

"Zaman Pak Jokowi, Saya tidak difungsikan diem aja. Namun, ketika ada persoalan Pak Jokowi pintar selama, Pak Wakil belum paraf saya (Jokowi) tidak akan tanda tangan. Artinya fungsi wakil wali kota difungsikan," jelasnya. 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement