REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Erick Thohir membeberkan beberapa program yang akan dijalankan jika terpilih menjadi orang nomor satu di PSSI usai dirinya resmi menjadi calon ketua umum PSSI pada Kongres Luar Biasa PSSI yang akan berlangsung pada 16 Februari mendatang.
Upaya melakukan perbaikan sepak bola nasional, Erick Thohir berkomitmen akan melakukan pembenahan secara menyeluruh mulai dari federasi, kompetisi liga, klub, suporter, hingga wasit. Bahkan, Erick ingin membuat arena latihan timnas berstandar internasional.
Merespon upaya Erick dalam membenahi sepak bola nasional, Eks Pemain Timnas Indonesia Aliyudin mengatakan program Erick Thohir dinilai lebih konkret dalam menjawab persoalan di tengah situasi sepak bola saat ini yang perlu ada perubahan.
“Menurut saya sih pribadi tentunya itu memang untuk di sepak bola modern sekarang semuanya sangat memenuhi kriteria memang itu yang dibutuhkan oleh sepak bola Indonesia,” ujar Aliyudin, Jumat (10/2/2023).
Aliyudin yang jadi legenda hidup Persija Jakarta dan Persib Bandung itu mendorong agar pembenahan sepak bola Indonesia secara menyeluruh harus dipimpin oleh sosok yang tepat dan berpengalaman.
Oleh karena itu, hadirnya sosok Erick Thohir yang ikut turun gunung benahi sepak bola nasional memunculkan harapan baru bagi publik yang ingin melihat prestasi timnas dan perubahan di tubuh PSSI. Sebab, Erick memiliki bekal yang tidak dimiliki calon lain karena pernah menjadi pemilik klub raksasa Italia, Inter Milan.
“Sebagai penikmat sepak bola itu kalau kayak gini udah capek Timnas kita juga. Tapi ya mudah-mudahan dengan visi misinya Pak Erick Thohir semua bisa terealisasikan dan memang itu suatu visi misi yang sangat bagus yang sangat dibutuhkan oleh sepak bola kita menurut saya sih seperti itu,” jelasnya.
Dikatakan Aliyudin, pada momentum Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI publik sangat berharap terpilih ketua PSSI dan para pengurus yang benar-benar serius membenahi sepak bola secara total.
Harapan itu, lanjut Aliyudin, ada dalam sosok Erick Thohir sebagai salah satu calon ketua umum PSSI dan diharapkan agar diberikan kesempatan untuk memimpin PSSI ke depan.
“Kalau saran saya sih harus benar-benar yang total di sepak bola Indonesia, jadi yang benar-benar orang yang mau membangun dan memajukan sepak bola yang benar-benar total di sepak bola dan saya rasa sih figur Erick Thohir bisa dikasih kesempatan,” tuturnya.
Mantan penyerang Sriwijaya FC itu memberikan alasan dirinya mendorong Erick untuk menjadi orang nomor satu di PSSI. Hal itu karena mantan bos Inter Milan itu memiliki rekam jejak yang jelas dalam mengurus sepak bola baik di dalam maupun luar negeri.
“Pertama memang beliau ya sudah tahulah track recordnya Erick Thohir begitu kan sudah pernah memegang tim sekelas Inter Milan juga tim-tim yang di luar negeri,” katanya.
“Saya rasa ya mudah-mudahan harapannya sih apa yang diharapkan penikmat sepak bola itu terutama prestasi timnasnya Erick Thohir bisa merealisasikan,” imbuh Aliyudin.
Aliyudin berharap dalam tubuh PSSI juga terjadi perombakan total dan terjadi penyegaran, pasalnya dia merasa pengurus PSSI yang lama sudah tidak bisa memberikan kontribusi nyata terhadap sepak bola tanah air.
“Harusnya semuanya ada penyegaran kita juga memang sudah capek dengan pengurus yang lama dengan track record pengurus pengurusan yang lama, ya mudah-mudahan benar-benar di tubuh PSSI yang akan datang setelah KLB ini benar-benar terjadi penyegaran terjadi reformasi total dan itu salah satu harapan juga sebenarnya,” tukas Aliyudin.
Sebelumnya, Calon Ketua Umum Persatuan Sepak bola Indonesia (PSSI) Erick Thohir berkomitmen untuk melakukan perbaikan sepak bola nasional. Hal itu menurutnya harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari federasi, klub, suporter, hingga wasit.
"Niat baik dibarengi pengalaman kerja belasan tahun di dunia sepak bola, insyaAllah tidak akan membohongi hasil. Bismillah," ujar Erick dalam akun Instagram, @erickthohir dikutip Jumat (10/2/2023).
Erick menyebut salah satu yang ingin ia perbaiki ialah persoalan wasit. Erick menilai kualitas wasit sangat berperan penting dalam menjalankan sebuah pertandingan yang bermutu.
"Kita jangan menghukum wasit, tapi kita enggak pernah ke rumah wasit akhirnya mereka mudah diintervensi," ujar pria kelahiran Jakarta tersebut.
Pun dengan fasilitas untuk tim nasional. Erick ingin timnas memiliki fasilitas latihan dengan standar internasional. Ia menargetkan tahun depan, timnas sudah memiliki fasilitas sendiri.
"Kalau ada Liga 1, terus Liga 2 dan Liga 3 anak tiri, pembinaan itu berjenjang, harus dipikirkan aturan-aturan," kata Erick.
Erick juga ingin mendengarkan masukan dari para suporter. Erick menyebut peran penting para suporter yang tak henti bernyanyi dan mendukung klub kebanggaan sejak masa dulu hingga saat ini.
"InsyaAllah sudah ada di sini (kepala) dan di sini (hati). Masa nggak percaya sama saya, siapa pun tim saya yang nanti ada di PSSI, siap nggak tidur," kata Erick.