REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, pihaknya masih terus berupaya agar Arab Saudi mempermudah registrasi produk halal dari Indonesia. Saat ini, kata Zulhas, sapaan akrabnya, Indonesia masih mengalami kesulitan lantaran belum memiliki perjanjian dagang dengan negara produsen minyak terbesar di dunia tersebut.
Zulhas mengatakan, percobaan kerja sama dengan Arab Saudi telah dilakukan berkali-kali. Namun, hasilnya belum ada yang berhasil. Padahal, menurutnya, Indonesia dengan Arab Saudi memiliki potensi kerja sama dagang yang cukup memungkinkan.
"Saya baru pulang dari Arab Saudi dan kita (Indonesia dengan Arab Saudi) belum ada perjanjian sehingga ada kesulitan tidak bisa jualan langsung. Kadang-kadang di sana banyak perantara di sini banyak perantara," ujar Zulhas di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (10/2/2023).
Zulhas mengaku, beberapa upaya untuk mencapai kesepakatan terus dilakukan. Salah satunya melakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Dewan Kerja Sama Negara-negara Arab Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC), Nayef Falah M Al-Hajraf di Riyadh, Arab Saudi pada pertengahan Januari lalu.
Dalam pertemuan tersebut, Zulhas mengajak negara-negara Arab di kawasan teluk untuk meningkatkan dan memperkuat hubungan dagang melalui skema persetujuan perdagangan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) atau Free Trade Agreement (FTA).
Ia pun berharap dukungan penuh GCC mengingat CEPA akan memberikan peluang besar bagi kedua belah pihak meningkatkan hubungan perdagangan bilateral ke tingkat yang lebih tinggi. "Kita akan buat perjanjian apakah free trade agreement atau lebih luas nanti komprehensif economic partnership agreement. Ini belum, masih proses," ungkapnya.