Jumat 10 Feb 2023 17:54 WIB

Tidak Ada WNI Jadi Korban Gempa Suriah

Terdapat 116 WNI tinggal di wilayah terdampak gempa.

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Ferry kisihandi
 Orang-orang menunggu di samping bangunan yang runtuh setelah gempa kuat di kota Diyarbakir, tenggara Turki, Kamis (9/2/2023). Lebih dari 17.000 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka setelah dua gempa besar melanda Turki selatan dan Suriah utara pada Senin (6/2/2023).
Foto: EPA-EFE/REFIK TEKIN
Orang-orang menunggu di samping bangunan yang runtuh setelah gempa kuat di kota Diyarbakir, tenggara Turki, Kamis (9/2/2023). Lebih dari 17.000 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka setelah dua gempa besar melanda Turki selatan dan Suriah utara pada Senin (6/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia/Badan Hukum Indonesia (PWNI/BHI) Kemenlu  Yudha Nugraha mengatakan Kedutaan Besar RI Damaskus mengirimkan dua tim ke lokasi WNI di Suriah.

Turki dan negara yang hancur oleh perang saudara itu diguncang gempa bermagnitudo 7,8 itu pada awal pekan ini. "KBRI mengirimkan dua tim ke dua titik di mana WNI berada yaitu di Aleppo dan Latakia," kata Yudha dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (10/2/2023).

Kedua tim berkoordinasi dengan perwakilan setempat, mengecek ke setiap rumah sakit. Yudha mengatakan tim telah berkomunikasi dengan WNI di Suriah. "Alhamdullilah tidak ada warga Indonesia menjadi korban baik meninggal maupun luka-luka," katanya.

Ia menambahkan, terdapat 116 WNI tinggal di wilayah terdampak gempa. Sebelumnya dilaporkan Juru bicara Dana PBB untuk Anak (UNICEF) James Elder mengatakan, gempa di Turki dan Suriah awal pekan lalu mungkin menewaskan ribuan anak. 

Di Jenewa, Swiss, Elder mengatakan pengungsi Suriah di utara negara itu dan di Turki korban gempa yang paling rentan. Di Kota Hama, Suriah, seorang warga, Abdallah al Dahan mengatakan pemakaman beberapa keluarga sudah mulai dilakukan Selasa (7/2/2023).

"Ini pemandangan yang sangat mengerikan dari segala sisi, seluruh hidup saya saya tidak pernah melihat yang seperti ini, meski semuanya telah terjadi pada kami," kata Dahan.

Di Suriah, upaya bantuan diperumit konflik yang telah memecah belah negara dan menghancurkan infrastrukturnya. Konvoi bantuan PBB memasuki Suriah di persimpangan Bab Al Hawa.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendorong lebih banyak akses kemanusiaan ke Suriah barat laut. Dia mengatakan, akan sangat membantu jika PBB dapat menggunakan lebih dari satu penyeberangan perbatasan untuk memberikan bantuan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement