Jumat 10 Feb 2023 18:18 WIB

TNI dan OPM Saling Klaim, Nasib Pilot Susi Air Masih Simpang Siur

OPM mengklaim menyandera pilot Susi Air dalam penyanderaan, TNI membantah.

Red: Andri Saubani
Pesawat Susi Air dibakar KST Papua di Lapangan Terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua, Selasa (7/2/2023). Hingga kini keberadaan dan nasib pilot Kapten Philips Max Marthens belum diketahui. (ilustrasi)
Foto: Istimewa
Pesawat Susi Air dibakar KST Papua di Lapangan Terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua, Selasa (7/2/2023). Hingga kini keberadaan dan nasib pilot Kapten Philips Max Marthens belum diketahui. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Bambang Noroyono

Baru-baru ini atau tepatnya pada Selasa (7/2/2023), kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya menyerang Lapangan Udara di Paro, Nduga, Papua dan membakar satu pesawat penerbangan sipil milik Susi Air. Tak ada korban jiwa dalam serangan tersebut.

Baca Juga

Pilot pesawat tersebut, atas nama Kapten Philips Max Marthens hingga kini belum diketahui keberadaannya, apakah melarikan diri atau dalam penyanderaan pihak KKB. Saling klaim antara pihak aparat Indonesia dan KKB membuat nasib pilot asal Selandia Baru itu masih simpang siur.

Pada Rabu (8/2/2023), Panglima TNI Laksamana Yudo Margono membantah bahwa pilot Philips Marthen disandera pihak KKB. Ia mengklaim, tim gabungan TNI-Polri sudah medeteksi keberadaan pilot tersebut.