Sabtu 11 Feb 2023 06:02 WIB

Mengerikan, Gempa Turki Membuat Retakan Besar Sepanjang 300 Km

Gempa pada 6 Februari adalah yang terburuk dalam beberapa dekade

Rep: Ilham Tirta/ Red: Partner
.
.

 Personil darurat selama operasi pencarian dan penyelamatan di lokasi bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di distrik Iskenderun Hatay, Turki, (06/02/2023).            EPA-EFE/ERDEM SAHIN
Personil darurat selama operasi pencarian dan penyelamatan di lokasi bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di distrik Iskenderun Hatay, Turki, (06/02/2023). EPA-EFE/ERDEM SAHIN

ANTARIKSA -- Dua retakan besar di kerak bumi terbuka di dekat perbatasan Turki-Suriah setelah dua gempa kuat mengguncang wilayah itu pada Senin, 6 Februari 2023. Hingga Jumat, korban meninggal dunia telah mencapai lebih 20.000 orang dan akan terus bertambah.

Para peneliti dari Pusat Pengamatan dan Pemodelan Gempa Bumi, Gunung Berapi dan Tektonik (COMET) Inggris menemukan retakan tersebut dengan membandingkan gambar daerah dekat pantai Laut Mediterania. Gambar itu diambil oleh satelit pengamat Bumi Eropa Sentinel-1 sebelum dan sesudah gempa dahsyat tersebut.

Retakan panjang membentang 190 mil atau 300 kilometer ke arah timur laut dari ujung timur Laut Mediterania. Retakan itu diciptakan oleh gempa pertama berkekuatan magnitudo 7,8. Sementara retakan kedua menganga sepanjang 80 mil atau 125 km akibat gempa kedua bermagnitudo 7,5.

"Pecahan seperti itu biasanya muncul setelah gempa kuat," kata profesor Tim Wright, yang memimpin tim COMET kepada Space.com, Jumat, 10 Februari 2023. Namun, kedua celah itu sangat panjang dari biasanya. Hal itu membuktikan besarnya energi yang dilepaskan oleh gempa bumi.

"Semakin besar gempanya, semakin besar patahannya dan semakin tergelincir. Gempa patahan ini adalah salah satu yang terpanjang dalam catatan di benua. Juga sangat tidak biasa untuk memiliki dua gempa besar yang terjadi dalam beberapa jam satu sama lain," kata Wright.

Pergerakan lempeng tektonik yang sedemikian rupa membuat retakan terlihat jelas di permukaan, melewati kota-kota dan dalam beberapa kasus langsung menembus bangunan. "Kami memperkirakan kemungkinan perpindahan horizontal jarang hingga 5 meter," kata peneliti COMET, Milan Lazecky.

Ilmuwan lokal telah membagikan foto retakan permukaan di Twitter, membenarkan apa yang diamati satelit dari luar angkasa. Daerah di utara Siprus tersebut, rentan terhadap gempa bumi yang dahsyat karena tiga lempeng tektoniknya, Anatolia, Arab, dan Afrika, bertemu di tempat tersebut. Saat mereka saling bertabrakan, maka tekanan kuat akan terjadi. Gempa pada Senin, bagaimanapun, menonjol dengan keganasan dan efeknya yang menghancurkan.

Lebih dari 20.000 orang telah dilaporkan meninggal dan banyak korban kemungkinan masih terkubur di bawah reruntuhan. Operasi penyelamatan berjalan lambat, terutama di Suriah yang telah dilanda konflik bersenjata selama bertahun-tahun.

Sejak gempa terjadi, satelit yang dioperasikan oleh instansi pemerintah maupun perusahaan swasta telah menaksir kerusakan. Badan Antariksa Amerika (NASA) mengatakan, gempa bumi terjadi di sepanjang garis patahan 18 km di bawah permukaan. Kedalaman yang dangkal ini, kata NASA, membuat getaran dengan kekuatan ganas, menyebar ratusan mil jauhnya dari pusat gempa.

"Ini adalah gempa bumi yang sangat besar dan kuat yang pecah sampai ke permukaan melalui serangkaian segmen patahan yang panjang," kata ahli geofisika di Jet Propulsion Laboratory NASA, Eric Fielding dalam pernyataannya.

Menurut dia, panjang retakan dan besarnya gempa berkekuatan 7,8 mirip dengan gempa tahun 1906 yang menghancurkan San Francisco. Di seluruh Kota Turkoglu, Kahramanmaras, dan Nurdagi Turki, ribuan bangunan telah runtuh, mengubur penghuninya dan membuat ribuan orang kehilangan tempat tinggal. Sumber: Space.com

Dari daftar di bawah ini, mana nih Hape favorit Kamu?

  • Samsung
  • Apple
  • Oppo
  • Vivo
  • Xiaomi
  • Huawei
  • Asus
  • Sony
  • Nokia
  • Lenovo
  • Oneplus
  • LG
  • ZTE
  • HTC
  • Meizu
  • Alcatel
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement