Jaga Stabilitas Harga, Kulonprogo Gelar Operasi Pasar

Red: Fernan Rahadi

Ribuan ton beras untuk operasi pasar (ilustrasi)
Ribuan ton beras untuk operasi pasar (ilustrasi) | Foto: Antara/Aco Ahmad

REPUBLIKA.CO.ID, WATES -- Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melaksanakan operasi pasar kebutuhan pokok sampai 27 Februari 2023 untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan barang.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kulonprogo Sudarna mengatakan Dinas Perdagangan dan Perindustrian bersama Bulog melaksanakan program stabilisasi pasokan dan harga pangan (beras) di kelurahan/desa dan pasar rakyat.

"Harga jual beras medium Rp 9.400 per kilogram. Ini lebih penting dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat dan ketersediaan barang di masyarakat," kata Sudarna.

Ia mengatakan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kulonprogo juga melakukan pemantauan stok dan harga bahan kebutuhan pokok dan barang. "Kegiatan ini rutin kami laksanakan karena penting. Kami melakukan hal yang biasa kita jalankan. Biasanya kita menugaskan hanya 2-3 orang melakukan aktivitas tersebut," katanya.

Penjabat Bupati Kulonprogo Tri Saktiyana meminta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian terus memantau harga-harga barang kebutuhan pokok yang ada di Kulonprogo. Pemantauan ini diharapkan mampu mengawasi kenaikan harga yang tidak wajar di pasaran.

"Mohon kiranya ada pemantauan dari Dinas Perdagangan ke pasar-pasar. Silakan pantau tapi jangan bertindak di luar batas. Kalau hasil pantauannya anda melihat ada indikasi-indikasi yang tidak wajar bisa naik ke koordinator TPID nanti ke saya, saya akan gerakkan yang lain-lain lagi. Tapi kalau wajar, silakan saja," kata Tri.

Tri juga menyinggung terkait penimbunan barang, dirinya mengingatkan seluruh jajaran terkait untuk mencermati dan memahami tentang pengertian dan indikator-indikator penimbunan sesuai dengan peraturan Kementerian Perdagangan yang berlaku, jangan sampai kurangnya pemahaman tersebut nantinya justru membuat kegaduhan di masyarakat. Menurut Kementerian Perdagangan yang dimaksud menimbun itu stok melebihi 90 hari.

"Ini sebagai catatan saja agar supaya sidak-sidak yang dilakukan tidak memperkeruh suasana, mereka mencadangkan untuk kebutuhan untuk Kulonprogo tapi malah dituduh menimbun, dia tidak memasukkan barang dari luar nanti kita kelimpungan. Ini mungkin catatan-catatan yang perlu kita sampaikan,seperti susu sehari laku tiga jadi dikali 90 hasilnya masih belum bisa dikatakan menimbun," kata Tri.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Kendalikan Inflasi, Pemkot Denpasar Gelar Operasi Pasar

Catat! Ini Lokasi Pertama Gelaran Operasi Pasar Beras di Kota Bandung

Operasi Pasar Khusus Beras

Tekan Inflasi, Aceh Gelar Pasar Mudah di 92 Titik

Tekan Kenaikan Harga, Bulog Bondowoso Operasi Pasar 30 Ton Beras

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark