Sabtu 11 Feb 2023 11:24 WIB

Soal Utang Rp 50 Miliar, Anies: Itu Bukan Uang Pak Sandi

Anies tegaskan utang itu sudah dianggap lunas karena ia dan Sandi menangi Pilkada.

Dok. Anies Baswedan bersama Sandiaga Uno saat kampanye tahun 2017 di Jakarta.
Foto: Republika / Darmawan
Dok. Anies Baswedan bersama Sandiaga Uno saat kampanye tahun 2017 di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, akhirnya buka suara terkait tudingan bahwa ia memiliki utang Rp 50 miliar kepada Sandiaga Uno yang kini menjabat sebagai menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Anies tegaskan bahwa uang yang disebut utang itu bukan milik Sandi. 

'Jadi bukan uang pak Sandi," ujar Anies dalam sebuah wawanca dengan Merry Riana seperti di laman Youtube Merry Riana, Sabtu (11/2/2022).

Baca Juga

Anies lalu menceritakan kronologis uang sumbangan itu dari awal. Menurut bacapres itu,  pada masa kampanye banyak yang memberikan sumbangan. "Ada yang kami tahu dan tidak tahu.  Ada yang memberikan dukungan langsung, apakah relawan dan sebagainya."

Namun, Anies, masih ingat bahwa ada sebuah dukungan dari pihak ketiga yang mau itu dicatat sebagai utang jika ia dan Sandiaga Uno kalah dalam Pilkada. Namun, utang itu akan dianggap lunas bila ia berhasil memenangkan Pilkada.  

"Jadi bukan uang pak Sandi, jadi ada pihak ketiga yang mendukung kemudian saya menyatakan surat pernyataan utang, ada tanda tangan. Apabila kalah maka saya dan pak Sandi  berjanji mengembalikan, jadi saya dan pak Sandi. Jadi itu selesai, itu yang terjadi," ujarnya. 

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Erwin Aksa menyebut, Anies Baswedan memiliki utang pada Sandiaga Uno saat Pilkada 2017. Erwin memperkirakan utang terebut kurang lebih Rp 50 miliar.

"Utang tersebut digunakan untuk membiayai logistik Pilkada Jakarta 2017 lalu," kata Erwin saat menjadi bintang tamu podcast Akbar Faizal di Channel YouTube Akbar Faizal Unsecsored seperti dilansir pada Selasa (7/2/2023).

Perjanjian utang piutang tersebut dibuat oleh Erwin dan pengacara Sandiaga, Rikrik Rizkiyana. Erwin saat itu menjadi salah satu tim sukses pasangan Anies-Sandi pada Pilkada 2017.

Hingga kini, Erwin mengatakan, utang tersebut belum lunas. "Saya baru tahu juga waktu itu memang waktu putaran pertama, ya sedang tertatih-tatih. Logistik juga susah, jadi yang punya logistik kan Sandi. Dia banyak saham, likuiditas juga bagus dan sebagainya," kata Erwin.

Sandiaga Uno saat ditanya perihal utang itu mengaku sudah tidak ingin lagi membahasnya.  Sandi mengatakan, setelah ia shalat istikharah dan berdiskusi dengan keluarga, memutuskan tidak lagi membahas terkait utang tersebut. 

''Setelah saya shalat istikharah, setelah saya menimbang, berkoordinasi dengan keluarga, saya tidak ingin melanjutkan pembicaraan mengenai ini (utang Anies)," kata Sandi di Sidoarjo, Selasa (7/2).

Menurut Sandi, lebih baik masalah utang ini disampaikan ke pihak lain yang mengetahui permasalahan secara utuh. Sandi kembali menegaskan, baginya pembahasan mengenai utang tersebut sudah selesai. Sandi memilih fokus mempersiapkan diri menjelang Pilkada seretak 2024.

Anies dan Sandi merupakan pasangan dalam Pilkada DKI pada 2017 lalu. Pasangan Anies-Sandi berhasil mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat dengan suara meyakinkan. Namun pada 2019, Sandiaga Uno mundur dari wagub. Ia lantas berpasangan dengan Prabowo Subianto untuk maju dalam pilpres.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement