REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Arsenal dan Manchester City terlibat persaingan ketat di puncak klasemen Liga Inggris. The Gunners menduduki posisi teratas dengan keunggulan lima angka dari City di urutan kedua. Namun di luar lapangan, Arsenal bisa dibilang diuntungkan oleh dugaan lebih dari 100 pelanggaran aturan keuangan yang dilakukan City dan kini tengah diselidiki.
Pelatih Arsenal Mikel Arteta tak tertarik mengomentari masalah yang tengah dihadapi rival terdekatnya itu. Ia juga enggan berkomentar tentang pandangannya apakah melihat sesuatu yang tak wajar saat masih menjadi asisten Pep Guardiola di City sekaligus mengantarkan dua gelar Liga Inggris.
Arteta lebih tertarik membahas tim sendiri daripada klub lain. ''Mari kita fokus pada apa yang harus kita lakukan dan memenangkan pertandingan sepak bola yang cukup untuk mewujudkannya. Kami harus mendapatkan hak untuk memenangkannya, itu sudah pasti,” ujarnya dilansir dari inews.co.uk, Sabtu (11/2/2023).
Pelatih Manchester City Pep Guardiola menanggapi peryataan bos Tottenham Hotspur Daniel Levy yang menyebut ada ketimpangan finansial yang sangat besar antar klub Liga Inggris. Ia mencontohkan Chelsea dan Manchester City adalah dua klub yang sangat jauh kemampuannya dibandingkan tim lain.
Guardiola menanggapinya dengan menyerang Levy. Ia merasa apa yang dilakukan Levy seperti ingin menjatuhkan City. Dengan nada marah, Guardiola meminta media menanyakan langsung ke Levy atas pernyataannya saat memaparkan laporan keuangan terbarunya.
''Saya tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Tetapi ketika mereka mendorong untuk menyingkirkan kami dari kompetisi ini, itu jelas karena mereka percaya bahwa kami tidak berperilaku baik. Kami dapat menerimanya, tetapi biarkan kami bertahan ketika kami yakin kami melakukannya dengan benar,” ujarnya.