REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak terkira bahagianya wajah para santri yang menimba ilmu di Pesantren Hidayatullah Kutai Barat. Mereka antusias mendekati titik aliran air yang sejuk dan jernih usai Laznas BMH sukses menghadirkan sumur bor di lokasi tersebut.
"Alhamdulillah ini adalah buah sinergi Laznas dengan mitra dari komunitas Gerakan Nikmatnya Berbagi (GNB) dan sahabat donatur lainnya. Sinergi itu memberikan asistensi pada pengadaan sumur bor untuk 100 santriwati Tahfidz Quran Hidayatullah di Kutai Barat," terang Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Kaltim, Hardi Rukmantara, Rabu (8/2/2023).
Pengeboran telah berlangsung sekian waktu dan kini telah menemukan sumber air yang melimpah di kedalaman 60 meter.
"Kini 100 santriwati yang ada di Pesantren Hidayatullah Melak, Kelurahan Melak Ulu, Kabupaten Kutai Barat tidak lagi mengalami kesulitan air bersih," tutur Hardi menambahkan.
Ustadz Hendry, salah satu pengurus pesantren menjelaskan, sebelum ada sumur bor ini, sumber air bergantung PDAM. "Namun volume air tidak mencukupi kebutuhan pesantren karena persoalan teknis," ungkapnya.
"Kadang kami memanfaatkan tambahan air dari rawa kecil, tapi tetap belum mencukupi," imbuhnya. "Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas bantuan sumur bor dari BMH dan donatur ini. Jazakallah, kami bersyukur dan jelas sangat terbantu. Semoga selalu deras airnya dan bisa terus mencukupi kebutuhan pesantren," jelas Ustadz Herry.
Laznas BMH, kata Hardi, akan terus berupaya membantu warga, pesantren, dan masyarakat umum yang mengalami krisis air bersih melalui program sumur bor di wilayah Kalimantan Timur.