REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Persaudaraan Pengusaha Biro Ibadah Umrah dan Haji (Perpuhi) memperkirakan kenaikan jumlah jamaah umrah pada tahun 2023 menyusul membaiknya situasi usai pandemi COVID-19.
"Karena selama pandemi dua tahun kemarin banyak jemaah umrah yang tidak berangkat, jadi tahun ini akan lebih banyak yang berangkat," kata Ketua Perpuhi Her Suprabu di Solo, Sabtu (11/2/2023).
Ia memperkirakan jumlah jamaah umrah di Kota Solo pada tahun ini akan meningkat sekitar 20-25 persen. Angka kenaikan ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kenaikan di tahun-tahun sebelumnya, yakni sekitar 10-15 persen.
"Apalagi kalau bandara di Solo benar-benar bisa dibuka untuk perjalanan umrah, kenaikan bisa menyentuh di angka 25 persen," katanya.
Ia mengatakan tingginya antusiasme masyarakat mendaftar umrah terlihat dari hasil pameran yang diselenggarakan Perpuhi beberapa waktu lalu. Menurut dia, pameran yang hanya diselenggarakan selama tiga hari tersebut berhasil membukukan angka transaksi hingga Rp7,5 miliar dengan jumlah pendaftar sebanyak 221 orang.
Ia mengatakan musim umrah tahun ini akan dimulai usai ibadah haji yang akan terselenggara selama Juni-Juli.
"Jadi selama Juni-Juli itu umrah stop dulu karena ada haji. Kalau harapan kami bisa mendekati sebelum pandemi yang biasanya di angka 60 ribu-70 ribu anggota jamaah," katanya.
Ia juga berharap di awal musim umrah pada Juli 2023 mendatang, keberangkatan perjalanan umrah sudah bisa melalui bandara di Solo sehingga calon jamaah lebih nyaman, aman, dan terjangkau biayanya.
Sementara itu, akibat pandemi COVID-19, pemberangkatan umrah Indonesia masih satu pintu, yakni melalui Jakarta.