Ahad 12 Feb 2023 06:34 WIB

Ulama-Ulama Bermazhab Hambali

Mazhab Hambali diajarkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal.

 Ulama-Ulama Bermazhab Hambali. Foto:  Fikih atau Fiqih Islam (ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Ulama-Ulama Bermazhab Hambali. Foto: Fikih atau Fiqih Islam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam dunia fikih Islam, dikenal empat mazhab yang diajarkan oleh masing-masing pendirinya. Salah satunya adalah mazhab Hambali yang didirikan oleh Imam Ahmad bin Hanbal.

Imam Ahmad bin Hanbal adalah seorang ulama dan intelektual Muslim terpenting dalam sejarah peradaban Islam. Umat Islam di Indonesia biasa menyebutnya Imam Hambali. Sosok ahli fiqih pendiri Mazhab Hambali itu begitu populer dan legendaris. Dan, ia memiliki sejumlah murid. Berikut ini adalah murid dan pengikutnya.

Baca Juga

* Al-Khallal (wafat 311 H) adalah seorang pelajar dari sahabat dekat dan murid Imam Hambali. Ia berjasa telah mengumpulkan tanggapan Imam Ahmad bin Hanbal dari murid-muridnya yang tersebar di seluruh dunia Islam.

* Al-Khiraqi (wafat 334 H). Ia adalah ulama yang meringkas Jami' al-Khallal ke dalam sebuah buku pegangan fikih, induk dari seluruh buku pegangan fikih dalam Mazhab Hambali.

* Ghulam al-Khallal (wafat 363 H). Ia adalah murid Al-Khallal dan penulis sejuhmlah kitab dalam berbagai disiplin ilmu.

* Ibnu Hamid (wafat 403 H). Ulama yang satu ini tercatat sebagai penganut Mazhab Hambali terkemuka di zamannya.

* Al-Qadhi Abu Ya'la (wafat 458 H). Sejatinya dia adalah ulama yang terlahir dari keluarga yang menganut Mazhab Hanafi. Setelah belajar dari Ibnu Hamid, ia akhirnya menjadi ulama yang mengembangkan Mazhab Hambali.

* Abu al-Khattab (wafat 510 H). Ia adalah murid dari Al-Qadhi Abu Ya'la. Abu Al-Khattab tercatat sebagai penulis sederet kitab yang juga sangat penting dalam pengembangan Mazhab Hambali. Salah seorang muridnya adalah `Abd al-Qadir al-Jailani.

* Abu Isma'il al-Harawi (wafat 481 H). Ia adalah ulama dan ahli hukum yang beraliran Mazhab Hambali. Ia dikenal sebagai salah seorang Sufi terkemuka dalah sejarah. Kitabnya yang paling terkenal adalah Manazil al-Sa'irin, sebuah buku pegangan dalam Tasawuf.

* Abdul-Qadir al-Jailani (wafat 561 H). Ia adalah ulama bermazhab Hambali. Seorang pemuka agama yang hebat dan sufi yang berpengaruh. Ia pendiri Tarekat Qadiriyah.

* Ibnu al-Jawzi (wafat 597 H). Dikenal sebagai ahli hukum, ahli tafsir yang turut mengembangkan Mazhab Hambali.

* Ibnu Qudama al-Maqdisi (wafat 620 H). salah seorang ulama terkemuka yang mengembangkan Mazhab Hambali. Ia termasyhur lewat buku hukumnya yang berjudul Al-Mughni.

* Majd al-Din Ibn Taymiyah (wafat 653 H). Pakar bahasa, ahli hukum, dan tafsir dari Harran ini juga dikenal sebagai ulama yang mengembangkan Mazhab Hambali.

Taqi al-Din Ibn Taymiyah (wafat 728 H). Inilah tokoh legendaris dalam sejarah Islam

 

sumber : Dok Republika
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement