REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Program Keluarga Harapan (PKH) Plus yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyasar sebanyak 55 ribu keluarga penerima manfaat (KPM) di tahun 2023 ini. Per KPM akan diberikan tunjangan Rp 2 juta untuk satu tahun.
"Penyerahannya dilakukan sebanyak empat kali, masing-masing Rp 500 ribu per triwulan," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melalui keterangan tertulis di Surabaya, Sabtu (11/2/2023).
Tahun lalu, program ini menargetkan sebanyak 50 ribu KPM. Sasaran utamanya adalah warga lanjut usia (lansia) kurang mampu.
Dalam Forum Peningkatan Capacity Building Sumber Daya Manusia (SDM) PKH Plus di Surabaya pada Jumat (10/2/2023) malam, Gubernur Khofifah mengajak seluruh pendamping meningkatkan intervensi pada keluarga yang rentan secara ekonomi di Jatim secara komprehensif.
"Pemprov Jatim telah menyiapkan sejumlah program untuk memenuhi berbagai kebutuhan KPM. Salah satunya tahun ini memberi bantuan sebanyak 250 kursi roda bagi lansia tidak mampu," ujarnya.
Secara reguler, mantan menteri Sosial itu memastikan telah melakukan evaluasi monitoring terhadap KPM yang membutuhkan tambahan intervensi semisal rumah tinggal layak huni. "Kami berharap program ini menjadi bagian dari proses pendekatan kepada para lansia kurang mampu secara komprehensif," katanya.
Khofifah tak lupa mengapresiasi relawan pendamping PKH Plus yang telah mengiringi empat tahun kepemimpinannya di Jatim bersama Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak. Menurutnya, pengabdian para pendamping PKH Plus untuk masyarakat rentan tidak pernah berhenti.
"Hubungan saya dengan pendamping PKH Plus terasa begitu dekat, bahkan saat saya masih menjadi Menteri Sosial sampai sekarang. Februari ini juga menandai empat tahun kepemimpinan kami di Jatim dan pendamping PKH Plus masih setia menemani untuk menjangkau layanan sosial khususnya bagi lansia kurang mampu," katanya.