Ahad 12 Feb 2023 17:15 WIB

Terlibat Konspirasi, Polisi Tunisia Tangkap Tokoh Politik dan Pengusaha

Mereka ditahan karena dugaan konspirasi melawan keamanan negara.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Kepolisian Tunisia menahan sejumlah politisi dan seorang pengusaha yang memiliki koneksi ke politik. Media setempat mengatakan mereka ditahan karena dugaan konspirasi melawan keamanan negara.
Foto: EPA
Kepolisian Tunisia menahan sejumlah politisi dan seorang pengusaha yang memiliki koneksi ke politik. Media setempat mengatakan mereka ditahan karena dugaan konspirasi melawan keamanan negara.

REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Kepolisian Tunisia menahan sejumlah politisi dan seorang pengusaha yang memiliki koneksi ke politik. Media setempat mengatakan mereka ditahan karena dugaan konspirasi melawan keamanan negara.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri belum menanggapi permintaan komentar mengenai penangkapan Khayam Turki dan Kamel Ltaif. Turki merupakan mantan menteri keuangan sementara Ltaif pengusaha konstruksi yang dekat dengan koalisi pemerintah.

Pada Ahad (12/2/2023) media setempat mengatakan polisi kemudian juga menahan mantan pejabat partai Ennahda Islamist Abd El Hamid Jlassi. Kritikus Presiden Kais Saied itu didakwa berencana melawan keamanan negara.

Attessia TV dan radio Mosaique FM melaporkan pihak berwenang juga menangkap seorang mantan diplomat dan seorang pensiunan perwira militer juga ditangkap. Ennahda yang merupakan oposisi pemerintah mengatakan penangkapan Turki bertujuan untuk mengintimidasi oposisi presiden.

Oposisi utama koalisi pemerintah Salvation Front mengecam penangkapan Turki. Mereka mengatakan polisi telah menginterogasinya beberapa kali setelah bertemu tokoh oposisi di rumahnya.

Kelompok hak asasi manusia menyuarakan kekhawatiran mengenai kebebasan berpolitik di Tunisia sejak Saied merebut sebagian besar kekuasaan pada tahun 2021. Serta langkahnya mengambil wewenang pada peradilan. Turki dan Ltaif bukan tokoh yang dikenal sering mengkritik Saied.

Oposisi Saied yang melabelkannya sebagai pengkhianat menuduhnya melakukan kudeta dengan membongkar demokrasi setelah revolusi 2021. Saied membantah tuduhan itu.

Ia mengatakan langkahnya sesuai hukum dan diperlukan untuk menyelamatkan Tunisia dari kekacauan. Ia berjanji menegakan hak dan kebebasan yang dituntut dalam revolusi.

Beberapa bulan terakhir pihak berwenang menangkap atau membuka penyelidikan terhadap sejumlah oposisi politik Saied.

Turki mantan tokoh di partai Ettakol yang pernah diusung sebagai perdana menteri oleh koalisi partai-partai. Pengacaranya Abdel Aziz Sid mengatakan polisi menangkap Turki di rumahnya.

Stasiun radio Mosaique FM melaporkan Turki ditangkap atas dugaan berkomplot untuk melawan keamanan negara. Radio itu tidak menyebutkan sumbernya.

Pengacara Ltaif, Redha Bel Hadj mengatakan pengusaha itu juga ditangkap dirumahnya. Pengamat Tunisia menggambarkannya sebagai tokoh berpengaruh sejak revolusi.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement