REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melantik 30 pimpinan tinggi pratama yang berada di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Pelantikan itu terdiri atas promosi delapan pejabat, yaitu pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB), Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Inspektorat Jenderal, serta promosi antarunit eselon 1.
Kemudian, terdapat mutasi internal unit sebanyak 18 pejabat di DJBC, DJPB, DJKN, Inspektorat Jenderal, serta mutasi antar unit Eselon 1 sebanyak empat orang. Ia membagikan harapannya agar para pejabat tersebut dapat menjadi pemimpin yang menjalankan apa yang dikatakannya, sehingga dapat menjadi pemimpin yang menginspirasi, memotivasi, serta dapat dipercaya oleh institusi dan lingkungan.
“Walk the talk. Anda adalah role model yang terdekat dengan jajaran Anda. Mereka tidak akan melihat dirjen yang kapan-kapan ketemu, atau bahkan menteri atau wamen, tapi yang mereka lihat setiap hari adalah Anda. Jadi kualitas dari leadership anda sangat menentukan suasana di Kementerian Keuangan, juga kualitas leadership Anda menentukan kualitas Kementerian Keuangan," tutur dia.
Proses rotasi, mutasi, dan promosi di Kementerian Keuangan merupakan sebuah mekanisme organisasi yang bertujuan terus meningkatkan kinerja organisasi, melalui upaya peningkatan sinergi kolaborasi terutama antar unit Eselon 1. “Ini tujuan kita untuk membangun suatu spirit Kemenkeu Satu, Kemenkeu Tepercaya. Kepada seluruh unit eselon 1, saya minta untuk terus meningkatkan suatu gerakan kolaborasi antarunit,” ujar dia.
Sri menegaskan, jabatan yang diemban merupakan penugasan dari negara yang dipercayakan kepada para pejabat baru tersebut. “Saya mempercayakan jabatan-jabatan yang akan anda emban sebagai penugasan negara kepada anda sebagai bentuk kepercayaan dan sekaligus harapan bagi kita semua di Kementerian Keuangan, untuk melihat prestasi dan kinerja anda semua di tempat penugasan yang baru,” kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika