Ahad 12 Feb 2023 16:55 WIB

Cara Agar Masakan Tetap Enak Meski Takaran Garam Dikurangi

Batas konsumsi garam per orang sebanyak lima gram per hari.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Garam. Mengurangi takaran garam dapat mengurangi rasa masakan. Namun ada cara agar masakan tetap enak meski takaran garam dikurangi. (llustrasi)
Foto: www.freepik.com
Garam. Mengurangi takaran garam dapat mengurangi rasa masakan. Namun ada cara agar masakan tetap enak meski takaran garam dikurangi. (llustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Angka kejadian hipertensi atau darah tinggi di Indonesia semakin tinggi. Hal ini harus dicegah, salah satunya dengan mengurangi garam.

Namun ketika memasak, pengurangan jumlah garam akan memengaruhi rasa masakan. Bagaimana caranya agar masakan tetap enak dengan minim garam?

Baca Juga

Product and Nutrition Manager, Public Relations PT Ajinomoto Indonesia, Katarina Larasati mengatakan, Kementerian Kesehatan RI merekomendasikan batas konsumsi garam sebanyak lima gram per hari atau satu sendok makan. Jika kelebihan konsumsi garam, akan menyebabkan hipertensi, sebab garam mengandung natrium yang tinggi. Jadi kita harus mengurangi natrium.

Dia mengatakan, sebenarnya yang lebih membahayakan lagi adalah komplikasi hipertensi. "Jika tidak terkontrol, maka hipertensi bisa sebabkan gagal ginjal, strok, diabetes, dan serangan jantung," ujarnya dalam acara Hari Pers Nasional 2023, Lebih Dekat dengan Health Provider Ajinomoto, di Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (9/2/2023).

Menurut Katarina, untuk membuat rasa masakan tetap enak meski jumlah garam sudah dikurangi bisa dilakukan dengan menambahkan monosodium glutamat (MSG). "Biasanya ketika memasak satu liter air untuk satu keluarga, menggunakan dua sendok teh garam, bisa diganti dengan satu sendok teh garam dan setengah sendok teh MSG," ujarnya.

Begitu juga ketika menggunakan tiga sendok teh garam, bisa dikurangi menjadi dua sendok teh garam dan ditambahkan setengah sendok teh MSG. Atau ketika menggunakan satu sendok teh garam, dikurangi menjadi setengah sendok teh garam ditambah dengan setengah sendok teh MSG.

"Kandungan natrium Ajinomoto (MSG) lebih sedikit dibandingkan natrium garam," ujarnya.

Katarina mengatakan, kadar natrium di dalam gula dapur sekitar 39 persen. Sementara kandungan natrium pada Ajinomoto atau MSG hanya 12 persen.

"Jadi lebih aman, dan memberikan rasa gurih. Jadi makanan yang tadi rasa asinnya dikurangi, yang cemplang, yang anyep, ditambahkan micin, jadi rasanya meningkat lagi, lebih enak lagi," ujarnya.

Katarina mengatakan, tidak perlu takut mengurangi garam. Pasalnya rasa yang tidak komplet dari pengurangan garam bisa dikomplitkan dengan MSG.

Berapa banyak penggunaan MSG yang dianjurkan? Takarannya secukupnya, sesuai selera karena setiap orang selera gurihnya berbeda. Selama masih bisa diterima dan masih enak. "Kalau kebanyakan juga enggak enak, pahit," ujarnya.

Menurut Katarina, penambahan MSG bisa dilakukan saat persiapan memasak, saat memasak, atau dihidangkan di meja makan. "Kapan pun bisa," ujarnya.

Dia menyebut, MSG aman digunakan karena terbuat dari tetes tebu. MSG diproduksi dengan fermentasi menggunakan bakteri. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan, Ajinomoto atau MSG sudah dinyatakan aman. MSG juga bukan penyebab penyakit.

"Ada banyak penyakit yang dihubungkan tapi dari penelitian yang dilakukan tidak menyebabkan penyakit," ujarnya. Katarina mengatakan, Ajinomoto juga sudah mengantongi kehalalan produk termasuk proses produksi yang sesuai dengan syariah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement