Ahad 12 Feb 2023 20:35 WIB

Warga Selandia Baru Diminta Bersiap Hadapi Topan Gabrielle

Auckland menjadi salah satu wilayah yang diperkirakan bakal terdampak badai cukup par

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkins memperingatkan warganya untuk bersiap menghadapi terjangan topan Gabrielle.
Foto: EPA-EFE/BEN MCKAY
Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkins memperingatkan warganya untuk bersiap menghadapi terjangan topan Gabrielle.

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON – Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkins memperingatkan warganya untuk bersiap menghadapi terjangan topan Gabrielle. Auckland menjadi salah satu wilayah yang diperkirakan bakal terdampak badai cukup parah.

“Tolong anggap ini serius. Kami memperkirakan cuaca buruk akan segera terjadi. Jadi tolong pastikan bahwa Anda siap. Pastikan Anda memiliki persiapan baik jika Anda harus tetap tinggal untuk jangka waktu tertentu, atau jika Anda harus mengungsi,” kata Hipkins, dikutip laman TRT World, Ahad (12/2/2023).

Maskapai Selandia Baru, Air New Zealand, telah membatalkan semua penerbangan domestik dari dan ke Auckland serta banyak penerbangan internasional pada Ahad. Hal itu karena Auckland diperkirakan bakal dilanda banjir besar akibat terjangan topan Gabrielle.

Air New Zealand mengungkapkan, semua penerbangan domestik dari dan ke Auckland bakal ditangguhkan hingga Selasa (14/2/2023). Sementara beberapa rute internasional bakal terus beroperasi meskipun penerbangan mungkin perlu dialihkan dari Auckland.

Air New Zealand juga membatalkan penerbangan domestik dari dan ke kota Hamilton, Tauranga, serta Taupo. Topan Gabrielle telah menerjang bagian utara Selandia Baru pada Ahad. Auckland diperkirakan bakal dilanda hujan dengan intensitas 250 milimeter pada Senin (13/2/2023).

Kecepatan angin Gabrielle telah diturunkan saat siklon melambat. Hembusan angin dari badai tersebut diprediksi sekitar 130 kilometer per jam. Peramal cuaca MetService memperkirakan pergerakan topan Gabrielle bakal memicu hujan lebat, angin kencang, dan gelombang besar di laut.

Sebelumnya topan Gabrielle telah melintas di dekat Pulau Norfolk, wilayah terpencil Australia yang dihuni 1.750 orang. Meski tak menyebabkan korban luka maupun tewas, terjangan badai menyebabkan sejumlah kabel listrik terputus dan puing-puing berserakan di jalanan.

“Kami sangat beruntung dengan berlalunya topan karena angina yang paling merusak baru saja melewati kami. Namun masih banyak pembersihan yang harus dilakukan dan mungkin perlu beberapa saat untuk memulihkan layanan seperti listrik,” kata Kontrolir Manajemen Darurat Pulau Norfolk George Plant di akun Facebook-nya, Ahad.

Ketika topan mulai menghantam wilayah Northland Selandia Baru pada Ahad, banjir dan angin menyebabkan sejumlah ruas jalan ditutup. Aliran listrik ke ribuan rumah warga di sana pun terputus.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement