REPUBLIKA.CO.ID, MOROWALI -- PT Vale Indonesia Tbk (Vale) dan PT Bahodopi Nickel Smelting Indonesia (BNSI) meresmikan pembangunan proyek pertambangan dan pengolahan nikel rendah karbon terintegrasi di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Kedua perusahaan juga melaksanakan peletakan batu pertama sekaligus untuk lokasi pertambangan dan juga untuk pabrik pengolahan nikel. Lokasi pertambangan berada di Kecamatan Bungku Timur dan Bahodopi sementara lokasi pabrik pengolahan berada di Desa Sambalagi, Kecamatan Bungku Pesisir.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia pada Sabtu (12/2/2023), proyek Morowali akan dikembangkan oleh Vale dan mitranya. Vale berperan penuh dalam pembangunan dan pengoperasian fasilitas pertambangan. Sementara, BNSI adalah perusahaan yang didirikan Vale dan merupakan perusahaan patungan antara Vale dan mitranya. BNSI akan bertanggung jawab atas pembangunan dan pengoperasian pabrik pengolahan.
Berdasarkan Peraturan Menko Perekonomian, Proyek Morowali ini telah dinyatakan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah pada 2022. Menko Airlangga menyatakan, proyek Morowali ini bentuk dari harapan pemerintah demi terwujudnya hilirisasi sumber daya alam untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Smelter yang akan dibangun di Sambalagi akan menggunakan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF). Didukung sumber listrik dari gas alam, akan menjadi pabrik yang andal, hemat energi, dan ramah lingkungan.