REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekelompok ilmuwan yang tergabung dalam tim arkeologi Kerajaan Arab Saudi berhasil merekonstruksi wajah wanita yang diperkirakan hidup pada zaman Nabi Shaleh. Wanita itu berhidung mancung, berwajah kurus, lonjong, berambut hitam, berkulit coklat.
Bola matanya besar, alisnya diperkirakan sedikit melengkung halus di dua bagian ujung mata yang berdekatan dengan jambang rambut. Bibir wanita itu terlihat tipis sedikit kemerahan.
Gambaran itu merupakan rekonstruksi 3 dimensi wanita yang berasal dari Suku Nabatea. Diperkirakan wanita itu hidup 2000 tahun lalu di kota kuno Hijr (Hegra). Kota ini adalah yang dijelaskan Allah dalam Surah al-Hijr. Letaknya di daerah perbukitan yang didiami oleh kaum Tsamud pada zaman dahulu sekitar pinggir jalan antara Madinah dan Syam.
Surah al-Hijr berkaitan dengan nasib penduduknya yaitu kaum Tsamud pada ayat 80 sampai dengan 84. Mereka telah dimusnahkan Allah, karena mendustakan Nabi Shaleh dan berpaling dari ayat-ayat Allah. Dalam surah ini terdapat juga kisah kaum lain yang telah dibinasakan oleh Allah seperti kaum Luth dan kaum Syu'aib. Surah ini juga mengandung pesan bahwa orang-orang yang menentang ajaran Allah akan mengalami kehancuran.
Berikut ini adalah bunyi ayat tersebut
وَءَاتَيْنَٰهُمْ ءَايَٰتِنَا فَكَانُوا۟ عَنْهَا مُعْرِضِينَ
81. Dan Kami telah mendatangkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami, tetapi mereka selalu berpaling daripadanya,
وَكَانُوا۟ يَنْحِتُونَ مِنَ ٱلْجِبَالِ بُيُوتًا ءَامِنِينَ
82. Dan mereka memahat rumah-rumah dari gunung-gunung batu (yang didiami) dengan aman.
فَأَخَذَتْهُمُ ٱلصَّيْحَةُ مُصْبِحِينَ
83. Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur di waktu pagi,
فَمَآ أَغْنَىٰ عَنْهُم مَّا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ
84. maka tak dapat menolong mereka, apa yang telah mereka usahakan.
Para ahli tafsir dan nasab mengatakan, Kaum Tsamud adalah keturunan dari Tsamud bin Atsir bin Iram bin Saam bin Nuh. Mereka merupakan masyarakat bangsa Arab yang hidup sebelum Nabi Ibrahim. Masyarakat Tsamud merupakan pengukir dan pemahat bukit yang baik. Karya mereka hingga saat ini dapat ditemui di perbukitan Athlab dan di banyak bukit Arab bagian tengah.
Siapa nama si wanita itu?
Terdapat video gambaran rekonstruksi wajah si wanita di halaman kedua
Baca juga : Yusril: Hukum Islam Sumber Rujukan Konvensi PBB, Jangan Dibalik!