Senin 13 Feb 2023 09:33 WIB

Menhan Cina Tolak Panggilan Telepon Menhan AS

Cina menolak permintaan panggilan telepon ini terkait dengan penembakan balon udara.

Bendera Cina-Amerika. Kementerian Pertahanan Nasional Cina (MND) menolak permintaan Amerika Serikat untuk melakukan pembicaraan antar-menteri pertahanan melalui saluran telepon.
Foto: washingtonote
Bendera Cina-Amerika. Kementerian Pertahanan Nasional Cina (MND) menolak permintaan Amerika Serikat untuk melakukan pembicaraan antar-menteri pertahanan melalui saluran telepon.

REPUBLIKA.CO.ID, KUNMING -- Kementerian Pertahanan Nasional Cina (MND) menolak permintaan Amerika Serikat melakukan pembicaraan antarmenteri pertahanan melalui saluran telepon. Baru-baru ini pihak AS mengajukan permintaan percakapan telepon antara Menhan Cina dan Menhan AS untuk membahas insiden pesawat sipil tak berawak milik Cina, demikian pernyataan juru bicara MND Kolonel Senior Tan Kefei dipantau dari Kunming, Senin (13/2/2023).

Tidak seperti biasanya, Cina menolak permintaan AS tersebut. Menhan China Wei Fenghe terakhir bertemu Menhan AS Lloyd Austin di sela-sela pertemuan Menhan ASEAN-Plus di Kamboja pada 22 Februari 2022 atas permintaan Austin.

Baca Juga

Namun untuk saat ini, Cina menolak permintaan terkait penembakan pesawat nirawak yang disebut-sebut sebagai balon mata-mata yang tiba-tiba memasuki wilayah udara AS secara ilegal. Tan menganggap AS bersikeras menggunakan kekerasan dengan menyerang pesawat sipil nirawak Cina sebagai bentuk pelanggaran serius dan menjadi preseden yang sangat buruk.

Mengingat tindakan AS yang tidak bertanggung jawab dan jelas-jelas salah karena gagal menciptakan cara yang tepat untuk berdialog dan bertukar pikiran tentang militer kedua militer, maka Cina tidak bersedia menerima permintaan AS untuk panggilan telepon antarpimpinan pertahanan, demikian Tan menegaskan.

Beijing sebelumnya mengajukan protes keras atas penembakan balon udara mata-mata Cina hingga jatuh di atas perairan Atlantik di wilayah AS. Cina juga akan melakukan tindakan balasan terkait situasi itu.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement