Senin 13 Feb 2023 11:54 WIB

Puluhan Warga di Cilangari KBB Mengalami Gejala Keracunan

Penyebab warga Cilangari KBB mengalami gejala keracunan masih diselidiki.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Penanganan warga mengalami gejala keracunan.
Foto: Republika
(ILUSTRASI) Penanganan warga mengalami gejala keracunan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Puluhan warga di Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, dikabarkan mengalami gejala keracunan. Warga yang diduga mengalami gejala keracunan ini sudah ditangani.

Kepala Desa Cilangari, Sabana, mengaku mendapat laporan pada Ahad (12/2/2023) pagi soal warga yang mengalami gejala seperti keracunan makanan. “Saya mendapatkan informasi dari anggota Linmas, ada yang sakit pada Ahad pagi. Saya tanya sakit apa, Linmas jawab muntah-muntah dan berak. Saya arahkan untuk dibawa ke bidan dan diinfus,” ujar Sabana, Senin (13/2/2023).

Warga yang mengalami gejala tersebut dikabarkan pada hari sebelumnya mengikuti kegiatan di salah satu masjid wilayah RW 11 Desa Cilangari. Pada Ahad siang, kata Sabana, sekretaris desa mengabarkan ada 20 orang yang mengalami gejala serupa.

Merespons hal itu, Sabana mengaku menelepon puskesmas agar menurunkan petugas untuk mengecek kondisi warga yang diduga mengalami keracunan. “Terhitung sampai pukul 10.00 malam (Ahad) itu jumlah pasien 74 orang. Seluruhnya ada di rumah Pak RW, di masjid, dan di madrasah,” kata Sabana.

Sabana mengatakan, petugas medis dari Puskesmas Gununghalu, Rongga, dan Sindangkerta datang untuk melakukan penanganan. Begitu juga jajaran Polres Cimahi. Berdasarkan hasil rapat, kata dia, warga yang kondisinya membaik diperbolehkan pulang. 

Sementara yang membutuhkan perawatan lebih lanjut diarahkan ke fasilitas kesehatan. “Alhamdulillah, sampai pukul 02.30 WIB (Senin) dini hari sudah selesai semua dirujuk ke puskesmas dan ada tujuh orang dirujuk ke RS Cililin,” ujar Sabana.

Menurut Sabana, pada Senin pagi ada sembilan warga yang dilaporkan mengalami gejala serupa dan sudah diarahkan ke puskesmas. “Total 83 orang yang (diduga) mengalami keracunan. Yang pulang 41 orang, tujuh dirujuk ke RS Cililin, dan sisanya ke Puskesmas Gununghalu,” kata dia.

Sabana mengatakan, penyebab warga mengalami gejala seperti keracunan itu masih diselidiki. Sampel makanan yang dikonsumsi warga sudah diambil untuk dicek di laboratorium.

“Penyebabnya (saya) belum bisa memastikan, belum ada hasil laboratorium. Kalau disebut (penyebab) dari makanan, banyak warga yang makan makanan dari acara tersebut sehat-sehat saja. Baru diduga keracunan makanan. Apakah dari makanan atau lainnya, masih dicek,” kata Sabana.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement