Senin 13 Feb 2023 12:02 WIB

Dampak Topan Gabrielle, Selandia Baru Keluarkan 30 Peringatan Cuaca Buruk

Pemerintah Selandia Baru sediakan paket bantuan 11 juta dolar AS.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Topan Gabrielle (ilustrasi). Pemerintah Selandia Baru mengeluarkan 30 Peringatan Cuaca buruk dan situasi darurat ke beberapa wilayah di Utara pulau negara ini, setelah Topan Gabrielle mulai menghantam beberapa kota di wilayah ini pada Senin (13/2/2023).
Foto: AP
Topan Gabrielle (ilustrasi). Pemerintah Selandia Baru mengeluarkan 30 Peringatan Cuaca buruk dan situasi darurat ke beberapa wilayah di Utara pulau negara ini, setelah Topan Gabrielle mulai menghantam beberapa kota di wilayah ini pada Senin (13/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, HAMILTON -- Pemerintah Selandia Baru mengeluarkan 30 Peringatan Cuaca buruk dan situasi darurat ke beberapa wilayah di Utara pulau negara ini, setelah Topan Gabrielle mulai menghantam beberapa kota di wilayah ini pada Senin (13/2/2023).

Pembaruan langsung tentang situasi darurat, yakni 30 peringatan cuaca di Northland, Auckland, Coromandel, Bay of Plenty, Gisborne, Hawkes Bay, Taranaki dan pusat lainnya. Wilayah Waikato telah menjadi distrik ketujuh di Pulau Utara yang menyatakan keadaan darurat saat Topan Gabrielle menghantam Selandia Baru awal pekan ini.

Baca Juga

Keadaan darurat diumumkan pada Senin (13/2/2023), pukul 15:38 dan mengikuti keadaan darurat yang diumumkan di Distrik Whakatāne pada pukul 15:00 waktu setempat. ”Keputusan untuk mendeklarasikan dibuat dengan mengutamakan keselamatan publik,” kata Wali Kota Waikato Gereja Jacqui seperti dilansir New Zealand Herald.

Lebih lanjut, ia mengatakan, dengan kondisi cuaca terburuk yang akan terjadi dalam semalam, pihaknya ingin memastikan bahwa seluruh warga siap untuk menanggapi dengan mengambil tindakan apa pun yang diperlukan untuk menjaga keselamatan semua warga.

”Keputusan tersebut diambil berdasarkan pemodelan dan penilaian risiko yang mengindikasikan beberapa area berisiko tinggi, termasuk area dataran rendah dekat sungai Waikato di Pelabuhan Waikato," katanya.

Kondisi terburuk belum terjadi, Pemerintah Selandia Baru sediakan paket bantuan 11 juta dolar AS. Perdana Menteri Selandia Baru, Chris Hipkins telah mengumumkan bahwa Pemerintah akan menambah bantuan 11 juta dolar AS untuk pendanaan guna memulihkan wilayah terdampak dan membantu masyarakat yang dilanda banjir dan topan. "Kita tetap harus siap ... yang terburuk belum datang," ujar Hopkins.

Bantuan uang datang dalam bentuk paket Dukungan Komunitas - dan bertujuan untuk membantu puluhan ribu orang yang terkena dampak topan ini. Sejumlah 4 juta dolar AS bantuan untuk memastikan organisasi komunitas dan iwi atau masyarakat asli Maori, dapat dukungan kesejahteraan.

"Dengan 4 juta dolar AS, lainnya khusus untuk program Care in the Community."

Senilai 1 juta dolar AS digunakan untuk mengisi kembali stok bank makanan dan sisanya akan digunakan untuk berbagai program respons cepat. Hipkins mengatakan paket itu telah dialokasikan kembali dari dana Covid-19 yang tidak terpakai.

Hipkins mengatakan Kabinet akan membahas dukungan keuangan lebih lanjut untuk Auckland dan daerah lain yang dilanda banjir hingga diperkirakan berakhir pada hari Rabu (15/2/2023), tetapi bantuan itu diajukan karena dampak topan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement