REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi hari ini, Ahad (12/2/2023) mengumumkan pengiriman astronaut wanita Saudi pertama Rayyanah Barnawi dan astronaut pria Saudi, Ali Al Qarni, masing-masing, ke Stasiun Luar Angkasa Internasional pada kuartal kedua tahun 2023.
Melansir laman spa.gov.sa, pengiriman ini bertujuan untuk memberdayakan kemampuan nasional dalam penerbangan luar angkasa yang diarahkan untuk melayani umat manusia dan memanfaatkan peluang menjanjikan yang ditawarkan oleh industri luar angkasa, serta berkontribusi pada penelitian ilmiah dalam banyak aspek, seperti kesehatan, keberlanjutan, dan teknologi luar angkasa.
Para astronaut (Rayyanah Barnawi & Ali AlQarni) akan bergabung dengan awak misi luar angkasa AX-2. Penerbangan luar angkasa akan dijadwalkan dari Amerika Serikat ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Selain itu, Program Penerbangan Luar Angkasa Saudi mencakup pelatihan dua astronaut lagi, yakni Mariam Fardous dan Ali Al Gamdi. Ketua Komisi Luar Angkasa Saudi, Abdullah Bin Amer Al Swaha, mengonfirmasi bahwa Pemerintah Saudi ingin memberikan dukungan tak terbatas untuk program luar angkasa.
Melalui program ini, Saudi berupaya mengaktifkan inovasi ilmiah di penerbangan dan antariksa, meningkatkan kemampuannya untuk melakukan penelitian sendiri secara mandiri yang akan berdampak positif pada masa depan industri dan negara, meningkatkan minat lulusan di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM), dan mengembangkan sumber daya manusia dengan menarik bakat dan keterampilan yang diperlukan.
Selain itu, Mohammed Bin Saud Al-Tamimi, CEO Komisi Luar Angkasa Saudi, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pimpinan atas dukungan dan pemberdayaan komisi tersebut, yang telah mengurangi hambatan dan tantangan serta memungkinkan lompatan besar Saudi ke dalam sektor luar angkasa. Penerbangan luar angkasa adalah simbol keunggulan negara dan daya saing global di berbagai bidang seperti teknologi, teknik, penelitian, dan inovasi.
Misi ini juga bersejarah karena akan menjadikan Saudi salah satu dari sedikit negara di dunia yang membawa dua astronaut berkebangsaan sama ke Stasiun Luar Angkasa Internasional secara bersamaan.
Komisi Luar Angkasa Saudi juga menyatakan bahwa program ini bekerja sama dengan sekelompok entitas, yang dipimpin oleh Kementerian Pertahanan, Kementerian Olahraga, Otoritas Umum Penerbangan Sipil dan Rumah Sakit Spesialis dan Pusat Penelitian King Faisal, selain mitra internasional seperti Axiom Space, yang berspesialisasi dalam penerbangan luar angkasa manusia dan pengembangan infrastruktur luar angkasa di AS.
Perlu juga dicatat bahwa Komisi Luar Angkasa Saudi sebelumnya telah meluncurkan Program Penerbangan Luar Angkasa Saudi. Penerbangan ini merupakan tonggak integral dari program komprehensif yang bertujuan untuk melatih dan memenuhi syarat warga Saudi yang berpengalaman untuk melakukan penerbangan luar angkasa manusia, melakukan eksperimen ilmiah, berpartisipasi dalam penelitian internasional, dan misi terkait ruang angkasa di masa depan yang berkontribusi pada Visi Kerajaan 2030.
Berikut Profil Keempat Astronaut
Lihat halaman berikut