Selasa 14 Feb 2023 00:15 WIB

UMKM Jasa Buka Peluang Lewat Digitalisasi

UMKM di sektor jasa yang pada kuartal ketiga 2022 cetak skor pertumbuhan 106,1 poin

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Meski melambat, para pelaku UMKM masih optimistis bisnisnya akan membaik pada kuartal keempat 2022 sebab skor Ekspektasi Indeks Bisnis UMKM yang tetap di atas 100. Salah satunya UMKM di sektor jasa yang pada kuartal ketiga 2022 mencetak skor pertumbuhan sebesar 106,1 poin.
Foto: istimewa
Meski melambat, para pelaku UMKM masih optimistis bisnisnya akan membaik pada kuartal keempat 2022 sebab skor Ekspektasi Indeks Bisnis UMKM yang tetap di atas 100. Salah satunya UMKM di sektor jasa yang pada kuartal ketiga 2022 mencetak skor pertumbuhan sebesar 106,1 poin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usaha lapangan futsal dan badminton Ibrahim Irsyad sempat tersendat selama pemerintah memberlakukan Perberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kini setelah omzetnya kembali ke sebelum pandemi Covid-19 ia berencana menjajal ranah digital.  

"Di awal pandemi sempat sepi mungkin karena anak-anak tidak ke sekolah, mungkin tidak ada uang jajan," kata Ibrahim.

Ia mengatakan mayoritas pelanggan lapangan futsalnya adalah anak sekolah. Kebijakan yang mengharuskan siswa-siswi belajar di rumah berdampak langsung pada usahanya. Saat itu ia memutuskan tetap membuka lapangan futsal dan badmintonnya karena keduanya ruangan terbuka. Tapi di awal pandemi tidak banyak yang menyewa lapangan futsalnya.

"Selama pandemi omzet terbesar dari badminton," katanya, saat dihubungi Republika pekan ini.

Kini setelah PPKM dicabut Ibrahim mengatakan pendapatannya dari lapangan futsal kembali normal. Ibrahim pun berencana mentransformasi usahanya ke ranah digital. Ia ingin agar konsumennya dapat memesan secara daring tanpa perlu datang terlebih dahulu.

Irsyad berencana untuk mengajukan bantuan tambahan modal untuk melakukan digitalisasi. Namun, ia masih mempertimbangkan uang angsuran pinjaman sebab ia belum yakin apakah digitalisasi  akan berdampak besar pada omzetnya.

Namun digitalisasi dirasa perlu karena setelah PPKM dicabut pelanggan dari lapangan futsal yang lain pindah ke tempatnya karena banyaknya lapangan futsal saingan tutup selama pandemi.

Indeks Bisnis UMKM  yang dirilis PT Bank Rakyat Indonesia Tbk tahun lalu menunjukkan pertumbuhan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih melambat di tengah kenaikan inflasi. Pada kuartal ketiga tahun 2022 skor Indeks Bisnis UMKM berada di angka 103,2 poin. Meski masih di fase optimistis karena di atas 100 poin tapi memperlihatkan penurunan sebesar 5,57 persen dibandingkan pada kuartal sebelumnya yang sebesar 109,4 poin.

Jika dibandingkan kuartal ketiga tahun 2021 yang sebesar 95,3 poin, skor Indeks Bisnis UMKM naik 8,29 persen. Perlambatan pertumbuhan terjadi di semua sektor. Meski melambat, para pelaku UMKM masih optimistis bisnisnya akan membaik pada kuartal keempat 2022 sebab skor Ekspektasi Indeks Bisnis UMKM yang tetap di atas 100.

Salah satunya UMKM di sektor jasa yang pada kuartal ketiga 2022 mencetak skor pertumbuhan sebesar 106,1 poin.

Pengusaha jasa perbaikan laptop Imam Bahari optimistis dengan pertumbuhan bisnisnya di masa depan. Menurutnya kini hampir tidak ada pegawai kantor, mahasiswa dan siswa sekolah yang tidak membutuhkan laptop. Sementara harga beli laptop jauh lebih mahal dibandingkan biaya perbaikan.

Imam mengakui inflasi dan perlambatan ekonomi berdampak pada bisnisnya. Usaha yang telah ia jalani sejak tiga tahun yang lalu ini justru meroket di saat pandemi. "Justru saat pandemi omzetnya besar," kata Imam.

Ia tidak merasakan kenaikan harga suku cadang di tengah inflasi. Tapi Imam mengakui penurunan daya beli berdampak pada usahanya meski tidak terlalu besar.

"Kalau di masa pandemi 250 unit per hari sekarang bisa 200 unit berkurang 50 unit, misalnya," kata Imam.

Tingginya permintaan jasa perbaikan laptop di masa pandemi mendorong Imam membuka toko yang kedua. Toko pertamanya di buka di Depok kini ia memiliki cabang di Kota Bandung. Ia akui hampir 90 persen konsumen yang datang ke tokonya berasal dari media sosial. Tapi ia tetap memilih membuka toko fisik kedua di kota lain agar konsumennya dapat pelayanan secepat mungkin.

"Prinsipnya gimana konsumen dapat menunggu, laptop tidak perlu ditinggal menginap," katanya.

Melihat perkembangan usahanya Imam juga ingin masuk ke ranah digital. Ia ingin agar konsumen dapat melihat proses perbaikan laptopnya cukup dari situs. Saat ini Imam sedang bekerja sama dengan pengembang perangkat lunak untuk mengembangkan teknologi yang ia rencanakan.

Tidak hanya dari sisi pelayanan pelanggan, melihat besarnya ceruk dari bisnis jasa perbaikan laptop Imam juga ingin meningkatkan sumber daya manusia. Ia ingin membuka sekolah teknisi di Jakarta atau Bandung.

Aktivitas UMKM semakin menggeliat setelah PPKM dicabut. Survei  BRI Research Institute terbaru menunjukkan  aktivitas bisnis UMKM pada kuartal IV 2022 semakin meningkat. Indeks Bisnis UMKM  naik dari 103,2 di kuartal III 2022 menjadi 105,9 di kuartal IV 2022.

Temuan survei BRI Research Institute ini senada dengan pernyataan para pelaku UMKM. Peningkatan kegiatan di luar rumah mendorong aktivitas ekonomi. Oleh karena UMKM terpacu mengejar transformasi digital untuk memenuhi permintaan konsumen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement