Senin 13 Feb 2023 16:10 WIB

BSI Akan Gelar Global Islamic Finance Summit 2023

GIFS 2023 merupakan ajang diskusi dan networking bertaraf internasional.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ahmad Fikri Noor
Konferensi pers BSI Global Islamic Finance Summit 2023 di Kantor Pusat BSI, Jakarta. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) akan menggelar Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2023 pada Rabu (15/2/2023) hingga Kamis (16/2/2023) mendatang di Jakarta.
Foto: Republika/Dian Fath Risalah
Konferensi pers BSI Global Islamic Finance Summit 2023 di Kantor Pusat BSI, Jakarta. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) akan menggelar Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2023 pada Rabu (15/2/2023) hingga Kamis (16/2/2023) mendatang di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) akan menggelar Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2023 pada Rabu (15/2/2023) hingga Kamis (16/2/2023) mendatang di Jakarta. Acara ini merupakan ajang diskusi dan networking bertaraf internasional yang digelar oleh bank syariah di Indonesia.

Executive Vice President Corporate Finance dan Solution BSI, Indra Kampono mengatakan, BSI GIFS akan menjadi forum bagi para stakeholders keuangan syariah khususnya para pelaku perbankan syariah dan sektor swasta agar mempromosikan dan memanfaatkan peluang investasi dalam instrumen keuangan syariah. Selain itu, juga untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang tantangan industri keuangan syariah di tengah ancaman resesi global.

Baca Juga

Pada tahun pertamanya, GIFS mengambil tema ‘Islamic Finance for Real Sector Development’. Ini merupakan salah satu upaya dari BSI untuk mendapatkan masukan-masukan dan mempelajari pengalaman dari para ahli keuangan syariah global, mulai dari akademisi hingga praktisi. Diharapkan dengan pertemuan ini BSI dapat semakin mendorong pertumbuhan industri keuangan syariah secara nasional dan semakin berkontribusi secara global. 

“Kami optimistis, seiring prediksi Bank Indonesia (BI) bahwa ekonomi syariah pada tahun ini akan tumbuh positif, di mana sektor prioritas halal value chain akan tumbuh 4,5 persen sampai 5,3 persen dan pembiayaan berbankan syariah akan tumbuh 14-16 persen," ujar Indra di Jakarta, Senin (13/2/2023).

Menurut Indra, industri keuangan dan perbankan syariah di Tanah Air harus terus agile dan berdaptasi terhadap berbagai perkembangan ekonomi syariah di mancanegara, meskipun ekonomi global diprediksikan mengalami resesi. Khusus BSI, sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, tentunya perlu terus beradaptasi untuk bisa menjawab tantangan dari perkembangan ekonomi syariah dunia saat ini. 

"Kami menyadari bila perbankan syariah di Indonesia saat ini masih dianggap sumber pembiayaan alternatif bagi masyarakat dan korporasi,” kata Indra.

Ke depan, perbankan syariah harus mampu melihat peluang dan terus melakukan literasi agar lembaga keuangan Islam akan mendapatkan daya tarik serta menjadi pilihan utama bagi bisnis ritel, manufaktur, energi terbarukan, infrastruktur, dan konstruksi.

GIFS 2023 juga menjadi ajang showcasing bahwa keuangan syariah memiliki kemampuan untuk mendukung pembangunan ekonomi sektor riil dan menjadi pilihan utama para pelaku usaha mulai dari skala UMKM hingga korporasi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement