Senin 13 Feb 2023 18:23 WIB

Para Pemimpin Arab Peringatkan Aksi kekerasan Israel akan Picu Kekacauan Regional

Israel melakukan aksi kekerasan secara intensif beberapa waktu terakhir

Rep: Amri Amrullah / Red: Nashih Nashrullah
Warga Palestina bentrok dengan pasukan Israel menyusul serangan tentara di kota Jenin, Tepi Barat, Kamis, 26 Januari 2023. Pasukan Israel menewaskan sedikitnya sembilan warga Palestina, termasuk seorang wanita berusia 60 tahun, dan melukai beberapa lainnya selama penggerebekan di daerah titik nyala Tepi Barat yang diduduki pasukan Israel.
Foto: Foto AP/Majdi Mohammed
Warga Palestina bentrok dengan pasukan Israel menyusul serangan tentara di kota Jenin, Tepi Barat, Kamis, 26 Januari 2023. Pasukan Israel menewaskan sedikitnya sembilan warga Palestina, termasuk seorang wanita berusia 60 tahun, dan melukai beberapa lainnya selama penggerebekan di daerah titik nyala Tepi Barat yang diduduki pasukan Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO – Lusinan pemimpin dan pejabat senior dari negara-negara Arab dan Islam pada Ahad (12/2/2023), memperingatkan tindakan pemerintah Israel di Yerusalem dan Tepi Barat yang mencaplok tanah Palestina, dapat memperburuk kekacauan regional di Timur Tengah. 

Hal ini karena aksi pasukan Israel telah meningkatkan kekerasan antara warga Israel dan Palestina.

Baca Juga

Pertemuan di Kairo diselenggarakan Liga Arab dan dihadiri Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi, Raja Yordania Abdullah II dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas bersama dengan banyak menteri luar negeri dan pejabat senior.

Pertemuan tingkat tinggi itu terjadi di tengah salah satu periode pertempuran paling mematikan dalam beberapa tahun di Yerusalem dan wilayah tetangga yang diduduki Israel. 

Empat puluh lima orang Palestina telah terbunuh sepanjang tahun ini, menurut hitungan The Associated Press. Palestina telah membunuh 10 orang di pihak Israel selama waktu itu.

Pembicara pada pertemuan itu mengutuk aksi sepihak Israel di Yerusalem dan Tepi Barat dalam pernyataan, termasuk penghancuran rumah dan perluasan pemukiman. 

Mereka juga mengutuk kunjungan pejabat Israel ke situs suci yang diperebutkan di kota itu, yang suci bagi orang Yahudi dan Muslim dan sering menjadi pusat kerusuhan Israel-Palestina.

Sementara itu, tidak ada komentar segera dari pemerintah Israel. Para pejabat juga menyuarakan dukungan untuk peran Yordania sebagai penjaga Masjid Al Aqsa, situs tersuci ketiga dalam Islam. 

Masjid ini dibangun di puncak bukit di Kota Tua Yerusalem yang merupakan situs paling suci bagi orang Yahudi, yang menyebutnya sebagai Temple Mount karena merupakan situs kuil Yahudi di zaman kuno.

Baca juga: Ketika Sayyidina Hasan Ditolak Dimakamkan Dekat Sang Kakek Muhammad SAW

Sejak Israel merebut situs tersebut dalam Perang Timur Tengah 1967, orang Yahudi diizinkan untuk berkunjung tetapi tidak berdoa di sana.

Israel mengklaim seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya yang tidak terbagi, sementara Palestina mencari Yerusalem timur sebagai ibu kota negara masa depan mereka.

Sementara warga Palestina, menyebut Yerusalem sebagai tulang punggung perjuangan Palestina. El-Sissi memperingatkan dampak yang mengerikan dari setiap langkah Israel untuk mengubah status quo situs suci tersebut, dengan mengatakan mereka akan "berdampak negatif" pada negosiasi di masa depan untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement