Jelang Penetapan Biaya Haji, Ini Harapan Calhaj Asal Solo
Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Pelunasan biaya haji. (ilustrasi) | Foto: Republika/Agung Supriyanto
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Besaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2023 dijadwalkan akan diputuskan, Selasa (14/2/2023) besok. Heri Purwanto (66 tahun) salah seorang calon jamaah haji asal Kismorejo RT 02 RW 10 Mojosongo, Jebres, Solo, Jawa Tengah, menyampaikan harapannya.
"Ya kalau saya harapannya nggak naik wong saya kan sudah lunas dulu, kalau memang nanti ada memang yang sudah lunas dinaikkan ya kalau bisa diangkat (berangkat) kalau tidak bisa ya minta ditunda dulu," katanya saat dihubungi, Senin (13/2/2023).
Sebagai pensiunan, Heri mengaku bahwa dirinta hanya mampu membayar apabila ada kenaikan di kisaran angka Rp 10 juta untuk biaya naik haji. Namun, ia tetap berharap angka kenaikan ada di bawah itu. "Kalau bisa ya lebih rendah, kalau endak bisa segitu dah maksimal," ujarnya .
Heri mengaku berat apabila biaya haji dinaikkan. Pasalnya, ia telah menunggu selama 11 tahun untuk menunaikan ibadah di Tanah Suci tersebut. Ia masih merasa resah dan menanti daftar apakah dirinya masuk di kuota haji tahun ini.
"Ya keberatan lah, kalau yang belum lunas mungkin untuk tahap pertama ya bisa dimaklumi. Karena kalau menurut rencana itu sebesar itu ya ndak mampu, ndak mau semua, itu untuk orang yang pas-pasan lo. Kalau yang mampu semua bisa. (Ditunda?) Saya terpaksa nanti cari-cari kalau sudah pasti (berangkat)," kata dia.
Ditanya apakah ada sosialisasi dari Kemenag Solo terkait wacana kenaikan harga biaya haji tahun ini, ia mengatakan tidak ada. Heri mengaku hanya banyak mendengar selentingan soal biaya haji dari media massa.
"Belum ada, kalau wacana ya denger-denger dari media massa itu. Kalau kepastian belum ada dari Kemenag putusannya," ungkapnya.