REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Polresta Bogor menangkap empat sekawan pelaku pengeroyokan dan pencurian dengan kekerasan terhadap korban di Jalan Pangrango, Kota Bogor. Penangkapan para pelaku dibantu warga tak lama setelah kejadian.
Para pelaku yang ditangkap itu berinisial MS (21 tahun), MF (19), serta kakak beradik AM (22) dan AW (21). Sedangkan korban berinisial MN menderita luka di leher.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso mengatakan, pengeroyokan terhadap MN pada Sabtu (11/2) malam. Sedangkan para pelaku ditangkap pada Ahad (12/2) dini hari.
"Kita dari Satreskrim Polresta Bogor Kota mengamankan pelaku tindak pidana pencurian dengan kekerasan, kemudian membawa senjata tajam secara ilegal kemudian pengeroyokan ya," kata dia.
Dia mengungkapkan, modus para pelaku melakukan pengeroyokan dan pencurian dengan cara memisahkan korban dari teman-temannya yang juga sedang mengendarai motor.
Para pelaku mengejar korban yang sedang mengendarai motornya hingga terpisah dari yang lain. Setelah itu, para pelaku mengeroyok korban. Salah satu di antara mereka menyabetkan celurit ke leher MN hingga mengalami luka dan harus dibawa ke rumah sakit.
Melihat korbannya kesakitan, para pelaku merampas jaket MN dan mencuri telepon selulernya.
"Nah kita bekerja sama dengan warga yang melihat kejadian, menyaksikan kejadian. Kejadiannya di Pangrango. Kita amankan para pelaku dari rumahnya masing-masing," jelasnya.
Kombes Bismo menyebutkan, para pelaku dijerat tiga pasal, yakni Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman 10 tahun penjara, Pasal 170 KUHP dengan ancaman 5 tahun 6 bulan penjara, serta Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara.
Kasat Reserse Kriminal Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila menambahkan, bahwa para pelaku sengaja memancing korban MN yang sebenarnya memang lawannya untuk bertemu.
Setelah bertemu, katanya, memang para pelaku memisahkan korban dari teman-temannya, hingga saat kejadian setelah tidak berdaya, para pelaku begitu saja meninggalkan korbannya. "Jadi jaket sama HP (ponsel) yang ada di dalamnya diambil," ujarnya.