REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Proyeksi ini dirilis kelompok bisnis Konfederasi Perusahaan dan Bisnis Turki menyatakan, gempa bumi terburuk di Turki dalam hampir satu abad telah meninggalkan jejak kehancuran yang dapat merugikan hingga 84,1 miliar dolar AS atau setara Rp 1.278,74 triliun (kurs Rp 15.205 per dolar AS). Sementara seorang pejabat pemerintah menyebutkan angkanya lebih dari 50 miliar dolar AS.
Konfederasi Perusahaan dan Bisnis Turki menyebutkan biaya kerusakan sebesar 84,1 miliar dolar ini terdiri dari beberapa pengeluaran. Sebanyak 70,8 miliar dolar AS dari perbaikan ribuan rumah, 10,4 miliar dolar AS dari hilangnya pendapatan nasional, dan 2,9 miliar dolar AS dari hilangnya hari kerja.
Biaya utamanya adalah membangun kembali perumahan dan jalur transmisi dan infrastruktur. Ditambah memenuhi kebutuhan tempat tinggal jangka pendek, menengah, serta panjang dari ratusan ribu orang yang kehilangan tempat tinggal.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, negara akan menyelesaikan rekonstruksi perumahan dalam waktu satu tahun. Pemerintah sedang mempersiapkan sebuah program untuk membuat negara itu kembali berdiri.