Selasa 14 Feb 2023 07:42 WIB

Parlemen Eropa Mengheningkan Cipta untuk Korban Gempa Turki dan Suriah

Pengheningan cipta dilakukan sebelum Parlemen Eropa memulai sidang paripurna.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Bendera Uni Eropa (ilustrasi). Parlemen Eropa pada Senin (13/2/2023) memulai sidang paripurna dengan mengheningkan cipta untuk menghormati para korban gempa bumi di Turki dan Suriah.
Foto: AP/Olivier Matthys
Bendera Uni Eropa (ilustrasi). Parlemen Eropa pada Senin (13/2/2023) memulai sidang paripurna dengan mengheningkan cipta untuk menghormati para korban gempa bumi di Turki dan Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Parlemen Eropa pada Senin (13/2/2023) memulai sidang paripurna, dengan mengheningkan cipta untuk menghormati para korban gempa bumi di Turki dan Suriah. Presiden Parlemen Eropa, Roberta Metsola, meminta anggota parlemen Uni Eropa menghormati para korban gempa bumi dengan mengheningkan cipta selama satu menit sebelum sidang.

"Eropa mendukung rakyat Turki dan Suriah. Doa kami bersama keluarga dari para korban yang tewas, mereka yang masih terjebak (dalam reruntuhan), mereka yang terluka, dan semua penyelamat yang berjuang siang dan malam untuk menyelamatkan nyawa," kata Metsola saat membuka sesi pleno empat hari di Strasbourg, Prancis, dilaporkan Anadolu Agency, Senin (13/2/2023).

Baca Juga

Debat pertama sesi pleno adalah tentang tanggapan kemanusiaan Uni Eropa terhadap gempa bumi di Turki dan Suriah. Di bawah Mekanisme Perlindungan Sipil Uni Eropa, sebanyak 32 tim pencarian dan penyelamatan, termasuk enam tim medis dari 21 negara anggota Uni Eropa dan tiga negara peserta Eropa lainnya telah berkontribusi pada pekerjaan bantuan di Turki. Komisaris Uni Eropa untuk Manajemen Krisis, Janez Lenarcic, mengatakan, Uni Eropa telah mengalokasikan 3 miliar euro untuk mendukung pekerjaan organisasi kemanusiaan di Turki.

"Saya telah memutuskan untuk memobilisasi rescEU, dan persediaan darurat Uni Eropa," kata Lenarcic.

Lenarcic mengatakan, Uni Eropa telah mengirimkan 500 unit akomodasi sementara, 2.000 tenda, dan 8.000 tempat tidur ke Turki yang diambil dari cadangan strategisnya. Sementara 16 negara Uni Eropa telah menawarkan berbagai tempat berlindung.

"Uni Eropa bertekad lebih meningkatkan dukungan bagj bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya ini," ujar Lenarcic.

Pada Maret, Komisi Eropa dan Pemerintah Swedia, dengan asumsi pergantian presiden Dewan Uni Eropa, akan menjadi tuan rumah konferensi internasional untuk mengumpulkan dana. Menurut angka kematian resmi terbaru, sedikitnya 31.643 orang tewas akibat dua gempa kuat yang mengguncang Turki wselatan pada 6 Februari. 

Beberapa negara di kawasan itu, termasuk Suriah dan Lebanon, juga merasakan getaran kuat dalam waktu kurang dari 10 jam. Di Suriah, jumlah korban tewas telah meningkat di atas 3.500, dengan lebih dari 5.200 orang terluka.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement