Selasa 14 Feb 2023 07:49 WIB

4 Alasan Ini Mengapa Memaafkan dan tak Simpan Dendam Sehat untuk Kesehatan Jiwa Anda 

Anjuran memaafkan orang lain merupakan salah satu kemuliaan dalam Islam

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi bermaafan. Anjuran memaafkan orang lain merupakan salah satu kemuliaan dalam Islam
Foto: Republika/Musiron
Ilustrasi bermaafan. Anjuran memaafkan orang lain merupakan salah satu kemuliaan dalam Islam

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA- Memaafkan seseorang yang telah menyakiti kita bisa menjadi salah satu hal tersulit yang kita lakukan dalam hidup. Namun, pasti ada manfaat untuk memaafkan orang lain, dan banyak di antaranya bermanfaat untuk diri sendiri. 

Melansir laman aboutislam.net sebagai Muslim, kami percaya bahwa di dalam diri tidak hanya mengacu pada kesehatan mental kita, tetapi juga kondisi spiritual kita. 

Baca Juga

Berikut adalah empat cara di mana memberikan maaf kepada seseorang yang telah menyakiti kita, dapat bermanfaat bagi jiwa.  

Pertama, membuat nyaman 

Perjuangan untuk memaafkan orang lain adalah sesuatu yang harus kita lalui sendiri. Tidak ada orang lain yang tahu persis bagaimana kita dipengaruhi oleh kata-kata atau tindakan orang itu, jadi mereka hanya bisa berbuat banyak untuk mendukung kita.  

Dan meskipun kita mungkin merasa bahwa orang lain tidak pantas mendapatkan maaf kita, terkadang kita harus mengesampingkan pikiran itu dan tetap memaafkannya bukan untuk mereka, tetapi untuk diri kita sendiri.  

Kita berhutang pada diri kita sendiri untuk mencoba menyingkirkan pikiran dan perasaan beracun, dan seringkali, ini hanya datang dengan memaafkan orang yang membuat kita merasa seperti itu. 

Kedua, memaafkan berarti menaikkan derajat diri  

Menyimpan dendam atau membalas dendam itu mudah, memilih untuk memaafkan orang lain itu sulit. Tapi itu menunjukkan kekuatan karakter seseorang, dan membantu kita bertumbuh secara spiritual. 

Ketiga, memaafkan berarti melawan iblis di hati 

Kita semua memiliki kelemahan, dan bagi sebagian dari kita, ini termasuk kecenderungan untuk membenci seseorang bahkan setelah mereka meminta maaf kepada kita. 

Memaafkan mereka dari lubuk hati kita yang paling dalam (tidak hanya mengatakan "tidak apa-apa", meskipun tidak sungguh-sungguh) adalah cara yang sulit tetapi efektif untuk melawan kelemahan itu. 

Banyak dari kita juga cenderung tidak memaafkan diri kita sendiri terkadang bahkan lebih dari kita terhadap orang lain. Ini bisa menjadi salah satu pertempuran terberat untuk dilawan. 

Baca juga: Ketika Sayyidina Hasan Ditolak Dimakamkan Dekat Sang Kakek Muhammad SAW

Berdamai dengan kesalahan kita, dan belajar untuk memaafkan diri kita sendiri untuk itu, dapat memberi kita semacam kedamaian batin yang hanya dimiliki beberapa hal lain dalam hidup. Itu juga memungkinkan kita untuk menjadi sumber kepositifan dalam kehidupan orang lain 

Keempat, mendapat ampunan Allah SWT 

Satu hal yang sangat membantu dalam memaafkan orang lain adalah mengingatkan diri sendiri akan kekurangan sendiri, dan saat-saatmembuat kesalahan dengan menyakiti orang lain atau diri sendiri. Namun kita masih berharap bahwa Allah akan mengampuni kita, karena Dia Mahapenyayang. 

Tetapi mengapa harus berharap Allah SWT mengampuni kita bahkan untuk kesalahan dan dosa kita. 

Namun kita bahkan tidak mau mencoba melakukan hal yang sama untuk orang lain. Allah SWT menjelaskan konsep ini dengan indah di dalam Alquran surat An Nur ayat 22: 

وَلَا يَأْتَلِ أُولُو الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ أَنْ يُؤْتُوا أُولِي الْقُرْبَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَالْمُهَاجِرِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan (rezeki) di antara kamu bersumpah (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kerabat(-nya), orang-orang miskin, dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah. Hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Allah Mahapengampun lagi Mahapenyayang.

 

Sumber: aboutislam 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement