REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memperkuat kerja sama dengan lembaga halal asal Malaysia. Hal ini ditunjukkan Halal Center UMM memiliki komitmen untuk meningkatkan sadar halal secara global.
Kepala PS P3 Halal UMM, Profesor Elfi Anis Saati mengatakan, ada sederet bidang yang bisa dikolaborasikan. Hal ini terutama dalam bidang pendampingan halal bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui Halal Center UMM. "Pun dengan lembaga pemeriksa halal Muhammadiyah maupun pemerintah daerah," katanya dalam pesan resmi yang diterima Republika.
Menurut dia, langkah tersebut merupakan upaya untuk memperbanyak wirausaha Muslim yang mempunyai produk bersertifikat halal. Begitu pula dengan standar yang disepakati bersama agar dapat digunakan untuk mempermudah membuat jejaring informasi produk. Kemudian juga untuk outlet dan toko oleh-oleh yang sudah bersertifikasi halal.
Adapun kedua belah pihak saling memberi masukan untuk memperkuat ekosistem dan industrialisasi halal di dunia, khususnya ASEAN. Kemudian juga merancang kurikulum bersama dalam kegiatan pelatihan dan pendampingan kepada stakeholders yang mana selaras dengan tujuan dan keinginan PS P3 Halal dalam membentuk CoE Halal UMM.
Dia berharap program dan kegiatan yang dilakukan dapat meningkatkan sadar halal bagi produsen, konsumen dan peran kampus dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berwawasan keislaman dan mendunia. "Sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Anbiya' ayat 107, Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil alamin)," jelasnya.
Rencana kerja sama ini mendapat tanggapan baik dari Rektor UMM Fauzan. Ia sangat mendukung dengan program dan target internasionalisasi UMM. Hal ini terutama untuk menyiapkan SDM menyongsong Indonesia menjadi pusat halal dunia 2024 dan Indonesia Emas 2045.
Fauzan berpendapat kerja sama ini bisa direalisasikan ddi berbagai aspek. Satu di antaranya melalui kegiatan ilmiah seperti workshop ataupun seminar hingga pelatihan atau pendampingan, penelitian, dan publikasi bersama. Selain itu, juga dapat menjadi kesempatan bagi dosen dan mahasiswa untuk pertukaran kegiatan magang sebagai mitra kerja Serunai di negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) lainnya.
Sementara itu, Director of International partnership and Global Event Serunai, Intan Suriya Ramly mengatakan, perusahaannya termasuk lembaga yang memang bergerak di bidang halal. Hal ini termasuk melakukan sertifikasi halal baik skala kecil, menengah hingga perusahaan besar. Selain itu, juga memiliki kompetensi sumber daya manusia dan teknologi dalam upaya menyatukan komunitas pegiat halal di dunia, dimulai dengan ASEAN mini (Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand).
Selain itu, pihaknya juga mempunyai komitmen untuk mempermudah umat Islam terhadap kebutuhan dan informasi produk halal. Hal ini melalui pemeriksaan halal, autentikasi halal, publikasi atau sosialisasi yang mendukung banyak pihak. "Menurut saya, Halal Center UMM menjadi pihak yang strategis untuk menjalin kerja sama," ungkapnya.