Selasa 14 Feb 2023 07:56 WIB

Tekan Stunting, DPRD Dorong Jakarta Harus Jadi Setara Negara Maju

Jakarta ditargetkan setara negara maju dengan angka stunting di bawah lima persen.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Idris Ahmad.
Foto: Dok pribadi
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Idris Ahmad.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi E DPRD DKI Jakarta mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk dapat menekan angka stunting hingga di bawah lima persen pada 2024, sesuai arahan pemerintah pusat. Hal itu harus dilakukan agar Jakarta sebagai Ibu Kota bisa setara dengan negara maju dan menjadi percontohan bagi kota lain di Indonesia.

"Jakarta memang harus jadi yang pertama punya level stunting setara negara maju. Untuk mengejar itu kita harus lakukan terobosan besar, tidak bisa standar-standar saja," kata anggota Komisi E DPRD DKI, Idris Ahmad dalam keterangannya di Jakarta, Senin (13/1/2023).

Dia menuturkan, strategi penurunan angka stunting di antaranya, dengan melakukan revitalisasi posyandu yang ada di berbagai titik di Jakarta. Selain itu, meningkatkan kualitas penyediaan makanan tambahan (PMT) untuk menunjang tumbuh kembang kalangan balita agar lebih sehat.

"Strategi paling tepat menurut saya penguatan posyandu balita di seluruh Jakarta. Kemudian perlengkapan posyandu berupa antropometri juga harus ditingkatkan dan distandardisasi agar hasil pemantauan akurat," tutur politikus PSI tersebut.

Anggota Komisi E DPRD DKI lainnya, Ima Mahdiah menyampaikan optimisme angka stunting di Jakarta bisa menurun hingga ke angka yang diinginkan pemerintah pusat. Namun, dia mencatat, ada sejumlah masalah yang ditemui di lapangan, di antaranya persoalan orang tua yang merasa minder melaporkan anaknya yang terindikasi stunting.  

"Masalah kebanyakan yang stunting ini tidak dilaporkan karena itu saya minta kerja sama dari para kader posyandu dan RT-RW. Kalau ada yang stunting langsung daftarkan ke Pemprov DKI agar bisa segera ditangani," kata politikus PDIP itu.

Ima meminta Pemprov DKI dapat memaksimalkan seluruh potensi yang ada berkaitan dengan anggaran yang telah digelontorkan dalam mengatasi stunting. Terutama, dana untuk kegiatan posyandu yang tersebar di seluruh Jakarta. "Kami telah meminta agar posyandu dianggarkan untuk beli timbangan bayi serta didukung beli susu UHT," ujar Ima.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta Pemprov DKI untuk membantu menurunkan stunting hingga mencapai angka lima persen. Ambisi yang digaungkan tersebut agar ada salah satu provinsi di Indonesia yang angka stunting-nya bisa setara dengan negara maju.

"Kita kan baru launch data stunting nasional yang turun dari 24 persen ke 21 persen. Presiden kan ingin ke angka 14 persen di 2023. Saya datang ke Pak (Penjabat) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, negara maju kan di bawah lima persen, yuk kita kasih hadiah ke Presiden ada provinsi yang angkanya di bawah lima persen, sama dengan negara maju level stunting-nya," kata Budi di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat pada Rabu (1/2/2023).

Penjabat (Pj) Gubernur DKI, Heru Budi Hartono menyanggupi upaya penurunan angka stunting di DKI Jakarta dan akan segera melakukan percepatan intervensi. Dia mencontohkan, salah satu wilayah diCilincing, Jakarta Utara, yang berhasil menekan angka stunting. "Dinas Kesehatan DKI Jakarta sudah bisa jalankan perintah Pak Menteri. Kami tinggal menajamkan percepatan program," ujar Heru.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement