Selasa 14 Feb 2023 09:48 WIB

RI dan Eropa Tuntaskan Putaran ke-13 Perundingan I-EU CEPA

Putaran ke-13 ini krusial untuk kesiapan membawa perundingan ini ke garis akhir.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Fuji Pratiwi
Bendera Uni Eropa (ilustrasi). Indonesia dan Uni Eropa (UE) telah menuntaskan Perundingan Putaran ke-13 Indonesia—European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I—EU CEPA).
Foto: EPA
Bendera Uni Eropa (ilustrasi). Indonesia dan Uni Eropa (UE) telah menuntaskan Perundingan Putaran ke-13 Indonesia—European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I—EU CEPA).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dan Uni Eropa (UE) menuntaskan Perundingan Putaran ke-13 Indonesia—European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I—EU CEPA). Putaran ke-13 perundingan I—EU CEPA tersebut dilangsungkan pada 6—11 Februari 2023 di Badung, Bali. Putaran ke-13 menjadi pertemuan langsung pertama sejak pandemi Covid-19.

Dalam putaran ke-13 kali ini, Indonesia dan UE berhasil mencapai kemajuan signifikan dalam pembahasan teks, terutama dengan penyelesaian Bab Praktik Penyusunan Regulasi/Good Regulatory Practice (GRP) dan bagian Indikasi Geografis dalam Bab Hak Kekayaan Intelektual. Bab GRP merupakan bab kedua yang berhasil disepakati secara substansi setelah Bab Sanitasi dan Fitosanitasi.

Baca Juga

"Putaran ke-13 ini krusial untuk melihat kesiapan kedua pihak membawa perundingan ini ke garis akhir. Selanjutnya, kami akan mengintensifkan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait," kata Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan RI Johni Martha dalam keterangan pers, Senin (13/2/2023) malam.

Kemendag optimistis dapat mencapai target yang telah ditetapkan tanpa mengorbankan kualitas dan potensi manfaat perjanjian untuk Indonesia.

Johni Martha memimpin perundingan putaran ke-13 sebagai Ketua Kelompok Perunding Indonesia bersama Deputy Head of Unit for the Southeast Asia, Australia, and New Zealand Filip Deraedt sebagai Ketua Kelompok Perunding UE.

Putaran ke-13 membahas 14 isu runding yaitu perdagangan barang, ketentuan asal barang, hambatan teknis perdagangan, perdagangan jasa, pengamanan perdagangan, investasi, pengadaan pemerintah, transparansi dan praktik penyusunan regulasi, penyelesaian sengketa, ketentuan institusional, hak kekayaan intelektual, badan usaha milik negara, kerja sama ekonomi dan peningkatan kapasitas, serta usaha kecil dan menengah.

Menurut dia, penyelenggaraan perundingan putaran ke-13 yang hanya berselang dua bulan dari putaran ke-12 merupakan bukti komitmen Indonesia dan Uni Eropa untuk mempercepat penyelesaian perundingan sesuai instruksi kedua presiden. "Kedua presiden berharap, akhir tahun ini perundingan dapat diselesaikan secara substansial," ujar Johni.

Percepatan penyelesaian perundingan I—EU CEPA merupakan amanat Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada pertemuan bilateral di sela-sela KTT G20, 14 November 2022 di Bali.

Diketahui, sejak diluncurkan pada 18 Juli 2016, Perundingan I—EU CEPA telah berlangsung sebanyak 13 putaran baik secara langsung maupun virtual. Putaran ke-14 direncanakan pada 8—12 Mei di Brussel, Belgia.

Adapun total perdagangan Indonesia—UE pada 2022 tercatat sebesar 33,2 miliar dolar AS. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke UE tercatat sebesar 21,5 miliar dolar AS sedangkan impor Indonesia dari UE sebesar 11,7 miliar dolar AS.

Komoditas ekspor andalan Indonesia ke UE pada 2022 adalah minyak sawit dan fraksinya, asam lemak monokarboksilat industri, batu bara, tembaga, dan alas kaki dengan bagian atas terbuat dari bahan kulit. Sementara itu, impor utama Indonesia dari UE pada 2022 adalah pipa terbuat dari besi dan baja, obat-obatan, vaksin, mesin pembuat bubur kertas, dan kertas atau karton daur ulang.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement