REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Amerika Serikat (AS) meminta warganya untuk segera pergi dari Rusia. Alasannya karena perang di Ukraina dan resiko penangkapan sewenang-wenang atau perlakuan buruk badan penegak hukum Rusia.
"Warga AS yang berkunjung atau menetap di Rusia harus segera pergi, untuk meningkatkan kewaspadaan pada resiko penahanan sewenang-wenang," kata Kedutaan Besar AS di Moskow, Selasa (14/2/2023).
"Jangan berkunjung ke Rusia," tambah kedutaan.
"Badan keamanan Rusia telah menangkap warga AS dengan tuduhan palsu, memilih warga AS di Rusia untuk ditahan dan dilecehkan, menolak perlakuan adil dan transparan, dan memvonis mereka dalam sidang rahasia atau tanpa memberikan bukti yang kredibel," kata kedutaan.
"Pihak berwenang Rusia menegakan hukum setempat dengan sewenang-wenang terhadap pekerja keagamaan berwarga negara AS dan telah membuka penyelidikan yang dipertanyakan terhadap warga AS yang terlibat dalam aktivitas keagamaan," tambahnya.
Kremlin mengatakan ini bukan pertama kalinya AS meminta warganya hengkang dari Rusia. Peringatan terakhir disampaikan pada bulan September lalu setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan mobilisasi pasukan parsial ke Ukraina.
"(Peringatan) mereka telah disampaikan berkali-kali oleh Departemen Luar Negeri di periode terakhir, ini bukan hal baru," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Pada Januari lalu Badan Keamanan Federal (FSB) mengatakan jaksanya telah membuka kasus pidana terhadap warga AS yang didakwa melakukan spionase.
Bulan Desember lalu bintang basket AS Brittney Griner dibebaskan dari penjara di Rusia dalam program pertukaran tahanan. Ia divonis bersalah dan dihukum sembilan tahun penjara karena rokok elektronik miliknya mengandung minyak ganja yang dilarang di Rusia.
Washington mengatakan sidang Griner merupakan sidang palsu. AS juga mengatakan sidang Paul Whelan yang divonis 16 tahun penjara atas dakwaan spionase sebagai sidang palsu.