REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) memastikan struktur utang luar negeri (ULN) Indonesia tetap sehat. Hal tersebut didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
"ULN Indonesia pada kuartal IV 2022 tetap terkendali, tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 30,1 persen yang menurun dibandingkan dengan rasio pada kuartal sebelumnya sebesar 30,3 persen," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (14/2/2023).
Selain itu, Erwin menjelaskan, struktur ULN Indonesia juga tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang. Hal itu dengan pangsa mencapai 87,3 persen dari total ULN.
Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Erwin mengatakan Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi. "Ini dilakukan dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya," jelas Erwin.
Dia menuturkan, peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan. Selain itu juga mendorong pemulihan ekonomi nasional dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.
Posisi ULN Pemerintah pada kuartal IV 2022 tercatat sebesar 186,5 miliar dolar AS. Angka te tersebut secara tahunan mengalami kontraksi sebesar 6,8 persen yang lebih rendah dibandingkan dengan kontraksi pada kuartal sebelumnya sebesar 11,3 persen.
Sementara itu, posisi ULN swasta pada kuartal IV 2022 tercatat sebesar 201,2 miliar dolar AS. Angka tersebut secara tahunan mengalami kontraksi sebesar 1,8 persen yang melanjutkan kontraksi pada kuartal sebelumnya sebesar 2,0 persen.