REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kementerian Agama (Kemenag) gencar melakukan sosialisasi penanganan serta pencegahan kekerasan seksual di sekolah, di Kota Kotamobagu, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Kepala Kemenag Sulut H Sarbin Sehe mengatakan, untuk menindaklanjuti Peraturan Menteri Agama (PMA) RI Nomor 73 Tahun 2022 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan pada Kementerian Agama, Kakanwil melakukan sosialisasi PMA 73 Tahun 2022 yang digelar di halaman madrasah.
"Kekerasan seksual merupakan perbuatan yang bertentangan dan merendahkan harkat dan martabat manusia, apalagi dalam lingkungan Kementerian Agama," kata Sarbin di Kotamobagu, Senin.
Kekerasan seksual merendahkan harkat dan martabat manusia. Pelaksanaan pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di madrasah harus dilakukan secara cepat, terpadu, dan terintegrasi.
Untuk itu, Kakanwil berharap agar melalui sosialisasi ini para guru dan siswa memahami betul, menyadari dan melakukan langkah-langkah pencegahan sejak dini termasuk mitigasi yang tepat, jika ada indikasi terjadi kekerasan seksual di lingkungan madrasah.
"Saya minta ini menjadi perhatian serius dari kita semua terutama para guru dan siswa," jelasnya.
Ia menjelaskan tidak boleh lalai dan membiarkan ini terjadi, karena merusak martabat kita sebagai manusia sekaligus menjatuhkan marwah institusi kita Kementerian Agama.
Di tengah-tengah peringatan yang dilakukan secara sederhana di halaman madrasah, Kakanwil Kemenag Sulut H Sarbin Sehe hadir dan menyapa serta memberikan ucapan selamat dan pembinaan kepada para guru dan para siswa yang hadir.
"Saya mengucapkan selamat hari lahir kepada MAN 1 Kotamobagu yang ke-31, semoga di usia yang cukup panjang ini madrasah ini terus melahirkan generasi-generasi emas masa depan Indonesia dengan prestasi-prestasi yang membanggakan dan bermanfaat bagi agama dan bangsa Indonesia," ungkap Kakanwil.