Selasa 14 Feb 2023 15:08 WIB

Tim Independen Keluarkan Rekomendasi Cegah Kekacauan Seperti Final Liga Champions Lalu

Tim independen menyatakan ada kesalahan dari UEFA, FFF, dan kepolisian Paris.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Israr Itah
 Manajer Liverpool Jurgen Klopp memeluk pemain Liverpool Virgil van Dijk setelah pertandingan final Liga Champions antara Liverpool dan Real Madrid di Stade de France di Saint Denis dekat Paris, Ahad (29/5/2022) dini hari WIB.
Foto: AP/Petr David Josek
Manajer Liverpool Jurgen Klopp memeluk pemain Liverpool Virgil van Dijk setelah pertandingan final Liga Champions antara Liverpool dan Real Madrid di Stade de France di Saint Denis dekat Paris, Ahad (29/5/2022) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Sebuah laporan investigasi independen mengeluarkan hasil laporannya tentang kekacauan yang hampir menyebabkan bencana sebelum final Liga Champions antara Real Madrid melawan Liverpool pada musim 2021/2022 di Prancis. Tim independen ini kemudian mengeluarkan rekomendasi untuk mencegah kekacauan serupa pada masa depan.

Sebelumnya, UEFA membentuk tim investigasi independen usai final di St Dennis sebagai sebuah tanggung jawab. UEFA dan otoritas keamanan Prancis awalnya menyalahkan penggemar Liverpool yang tanpa tiket untuk pertandingan di Stade de France tersebut. Namun laporan tersebut mengatakan tidak ada bukti pendukung tentang hal tersebut.

Baca Juga

"Panel telah menyimpulkan bahwa UEFA, sebagai pemilik acara, memikul tanggung jawab utama atas kegagalan yang hampir menyebabkan bencana," kata laporan itu dilansir dari BBC, Selasa (14/2/2023).

Sementara itu juga dikatakan ada kesalahan wewenang dari badan-badan lain terutama kepolisian Prancis dan Federasi Sepak Bola Prancis. Temuan tersebut mengatakan Badan Pengatur Eropa UEFA yang mengambil kendali.

"UEFA seharusnya mempertahankan peran pengawasan dan pengawasan [keamanan], untuk memastikan semuanya bekerja. Ternyata tidak," tambah laporan tersebut.

Badan Pengatur Eropa mengatakan tinjauan komprehensif akan dilakukan dalam memeriksa sejumlah faktor yang mencakup pengambilan keputusan, tanggung jawab dan perilaku semua pihak yang terlibat di partai final tersebut.

Dan investigasi tersebut kemudian menemukan delapan faktor kunci atas nyaris terjadinya bencana mengerikan akibat kekacauan tersebut karena kegagalan UEFA. Pertama sejumlah besar suporter Liverpool diarahkan ke stasiun kereta Stade de France Saint-Denis. Namun ada perencanaan rute yang buruk antara stasiun kereta api dan stadion.

Kemudian sistem tiket yang tidak memadai dan mekanisme masuk di perimeter keamanan tambahan. Kekacauan ini dimanfaatkan sekelompok besar penduduk setempat untuk masuk ke stadion dan pihak keamanan gagal mengawasi mereka. Polisi menggunakan gas air mata dan semprotan merica di concourse, yakni tempat terbuka jalur pertemuan suporter menuju stadion.

Laporan tersebut juga mengatakan aksi kolektif pendukung Liverpool mungkin berperan penting dalam mencegah cedera dan kematian yang lebih serius di luar stadion. Penyelidikan dipimpin oleh Dr Tiago Brandao Rodrigues, seorang politikus Portugis, dengan panel juga termasuk para ahli dan konsultan dari bidang hukum, kepolisian dan manajemen acara, bersama dengan perwakilan dari kelompok penggemar sepak bola.

"Antusiasme di sekitar pertandingan dengan cepat berubah menjadi 'nyaris meleset' yang berbahaya bagi sejumlah besar penggemar dari kedua klub. Ini seharusnya tidak pernah terjadi pada acara olahraga yang begitu penting, dan tidak dapat diterima bahwa itu terjadi di jantung benua Eropa," kata Rodrigues.

Laporan tersebut kemudian membuat 21 rekomendasi dalam upaya agar ke depannya tak terjadi lagi di pertandingan besar. Mereka juga memperingatkan kepada otoritas Prancis bahwa kasus tersebut harus dijadikan pembelajaran sebelum menjadi tuan rumah Piala Dunia Rugbi 2023 dan Olimpiade serta Paralimpiade 2024. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement