REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, menyebut peluang Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menjadi calon wakil presiden di Pilpres 2024 cukup besar.
Ia menyebut Khofifah dilirik oleh banyak bakal capres. Di antaranya Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Terbaru kemarin, Senin (13/2/2023) Khofifah ditemui oleh Prabowo di sebuah rumah makan di Kota Surabaya.
Alasan Khofifah menarik untuk dijadikan cawapres menurut Arifki selain sebagai figur perempuan berpengalaman di politik, ia juga punya basis massa yang kuat di Jawa Timur. Terutama dari kalangan Nahdlatul Ulama.
Sebelum memutuskan menerima pinangan menjadi cawapres, Arifki menyarankan Khofifah untuk mempertimbangkan jabatan Gubernur Jatim yang susah payah diperjuangkan sejak lama. Di mana pada 2018 lalu Khofifah sampai rela melepaskan jabatan sebagai Menteri Sosial di Kabinet Kerja untuk bertarung di Pilkada 2018.
"Posisi gubernur yang baru satu periode tentu bakal masuk pertimbangan Khofifah untuk maju di periode kedua. Pilihan ini tentu sulit bagi Khofifah. Sebab, terpilih sebagai Gubernur Jawa Timur perjuangan yang cukup panjang bagi Khofifah," kata Arifki, Selasa (14/2/2023).
Selain itu, Arifki melihat Khofifah memiliki PR untuk menjelaskan kepada publik tentang kasus yang menyeret anggota DPRD Jawa Timur beberapa waktu lalu tidak terkait dengannya.
Jika Khofifah mampu menjelaskan hal tersebut menurut arifki, posisi Khofifah sebagai cawapres terkuat di Pilpres 2024 bakal sulit disaingi oleh figur-figur lainnya.
"Meskipun, nanti ada figur NU lain yang ikut maju sebagai cawapres, misalnya Cak Imin. Peluang Khofifah tentu masih besar dibalik magnetnya sebagai Gubernur Jawa Timur, Perempun, dan NU," ucap Arifki.
Ikuti Whatsapp Channel Republika