REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Masa depan Sergio Ramos di Paris Saint-Germain (PSG) mulai diperbincangkan. Kontrak sang bek bersama PSG sampai Juni 2023.
Tersisa beberapa bulan lagi. Sampai saat ini, kedua kubu belum mencapai kata sepakat untuk memperpanjang kerja sama. Jika tak ada perubahan, Ramos bakal meninggalkan Les Parisiens dengan status bebas transfer.
Mantan kapten Real Madrid itu juga belum tentu tetap bermain di Eropa. Segala kemungkinan bisa terjadi. Termasuk potensi Ramos gantung sepatu.
Beberapa jam lagi, babak 16 besar Liga Champions dimulai. PSG bertemu Bayern Muenchen. Leg pertama berlangsung di Parc des Princes, Rabu (15/2/2023) dini hari WIB.
Jelang laga tersebut, Ramos diwawancarai UEFA. Ia tidak hanya membahas teknis pertandingan. Ia juga diminta membicarakan masa depannya.
Selama puluhan tahun, Ramos lebih berkonsentrasi pada sepak bola. Ia hanya sedikit memiliki waktu bersama keluarga. Ramos akan membayar hal itu.
"Jadi ketika saya pensiun, saya akan menghabiskan dua tahun untuk mengasuh anak-anak saya, menjalani keseharian, yang sebelumnya tidak banyak dilakukan ketika saya masih fokus ke sepak bola, seperti bermain ski, mengajak anak-anak berlibur tanpa tekanan, membawa mereka ke kelas tenis. Intinya menjalani kehidupan normal," kata palang pintu yang pada akhir bulan depan berusia 37 tahun itu, dikutip dari Football Espana, Selasa (14/2/2023).
Ramos juga memiliki bisnis. Tentu ia akan mengurusi hal itu juga. Namun tak bisa dimungkiri, lapangan hijau adalah hidupnya.
Apa pun perannya nanti, Ramos bakal kembali ke sepak bola. Andrenalinnya terpacu. Ia bisa mengeluarkan versi terbaik dirinya ketika beraktivitas di olahraga tersebut.
"Saya bisa melihat diri saya sebagai presiden (klub), direktur olahraga, atau pelatih," jelas pemilik 180 capas tim nasional Spanyol ini, menegaskan.