REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Wakil Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Ria Norsan meyakini kehadiran bank syariah di wilayahnya bisa membantu memajukan ekonomi daerah. Hal itu seiring kehadiran Bank BTN Syariah di wilayahnya.
"Kami sangat menyambut baik hadirnya BTN Kantor Cabang Syariah di Pontianak. Dengan hadirnya bank tersebut harapannya bisa ikut memajukan ekonomi Kalbar," ujarnya saat meresmikan BTN Kantor Cabang Syariah Pontianak pada Selasa (14/2/2023).
Ia menjelaskan, saat ini porsi penduduk Muslim di Kalbar mencapai 60 persen. Dari jumlah tersebut tentunya membutuhkan bank syariah guna memfasilitasi kebutuhan finansial masyarakat.
"Hadirnya BTN Syariah ini bisa memfasilitasi dan membantu masyarakat Muslim dalam banyak hal. Namun, tentu bank syariah ini juga bisa untuk kalangan non-Muslim," ujarnya.
Direktur Consumer Bank BTN Hirwandi Gafar yang juga hadir mengatakan, unit syariah tersebut membidik segmen milenial dan menggarap potensi bisnis properti yang masih terbuka luas di Pontianak. "Kami melihat prospek pertumbuhan ekonomi yang cerah di Pontianak ke depan. Badan Pusat Statistik mencatat perekonomian di Kalbar tumbuh 5,01 persen (yoy) di mana sektor properti yang menjadi perhatian Bank BTN tumbuh sebesar 4,89 persen," kata dia.
Ia mengatakan, pembukaan Kantor Cabang Syariah di Jalan Ahmad Yani Nomor 61, Pontianak Tenggara tersebut menjadi salah satu bentuk pengabdian Bank BTN kepada masyarakat Pontianak. Khususnya yang ingin menggunakan jasa layanan perbankan berlandaskan prinsip syariah.
"Kami membuka diri untuk semua kalangan, namun secara khusus segmen yang kami bidik adalah perorangan, lembaga, atau institusi yang berada di ekosistem Islami seperti lembaga pendidikan, kelompok ibadah, badan wakaf, lembaga amil zakat, dan lain sebagainya," kata Hirwandi.
Ia menjelaskan langkah Bank BTN untuk melakukan ekspansi dengan memperluas bisnis syariahnya berangkat dari keberhasilan jaringan BTN Syariah di Kalimantan yang mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 16,17 persen (yoy) dari Rp 1,4 triliun per Desember 2021 menjadi sekitar Rp 1,7 triliun per Desember 2022.
"Aset UUS BTN di Kalimantan juga tercatat tumbuh sekitar 18 persen (yoy) dari Rp 1 triliun per Desember 2021 menjadi sekitar Rp 1,6 triliun per Desember 2022. Kami optimistis target-target tersebut dapat tercapai terlebih dengan potensi perkembangan ekonomi yang beragam di Pontianak yang akan meningkatkan daya beli masyarakatnya," kata dia.