REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA — Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB - OPM) merilis bukti-bukti penyanderaan Kapten Philips Marx Marthen. Dalam dokumentasi resmi yang diterima Republika, Selasa (14/2/2023), Juru Bicara TPNPB - OPM Sebby Sambom menegaskan, foto dan video tentang penguasaan badan terhadap pilot Susi Air tersebut, membuktikan ucapan bohong otoritas militer dan keamanan di Indonesia yang menyebutkan kapten berkebangsaan Selandia Baru itu tidak dalam penyanderaan.
“Kami sampaikan, bahwa Panglima TNI adalah pembohong besar. Karena TPNPB-OPM sudah mengakui bertanggungjawab atas bakar pesawat dan sandera pilot Susi Air,” kata Sebby kepada Republika, di Jakarta, Selasa (14/2/2023).
Sebby mengirimkan 16 gambar, dan video yang merekam ragam aksi pascapenyerangan dan pembakaran pesawat Susi Air di Lapangan Udara Paro, di Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa (7/2/2023) lalu. Dalam beberapa dokumentasi tersebut, juga dijelaskan Sebby, ada bukti penawanan yang dilakukan terhadap satu orang dengan perwajahan non-Asia yang diketahui sebagai Kapten Philips.
Dalam video dan dokumentasi tersebut, tampak Kapten Philips mengenakan topi bukcet loreng. Kapten Philips mengenakan kaos hitam bertuliskan ‘Papua Merdeka’ lengkap dengan logo bendera Bintang Kejora.