REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Bagi sebagian besar pendukung Paris Saint-Germain (PSG), prospek untuk menjadi juara Eropa, Liga Champions, sudah merupakan keinginan yang dinanti-nanti sejak lama. Semenjak pengambilalihan klub asal ibu kota Prancis oleh Qatar Sports Investments (QSI) pada 2011, kesuksesan domestik hampir menjadi kepastian tim berjuluk Les Rouge et Bleu.
Akan tetapi, ekspektasi fan tak melulu soal gelontoran gelar domestik. Para penggemar PSG membutuhkan trofi yang lebih diakui layaknya Liga Champions. Sekaligus menyamai rival Olympique Marseille sebagai satu-satunya tim Ligue 1 yang menjuarai trofi Si Kuping Besar pada 1993.
Investasi besar-besaran QSI jelas mengarah pada pencapaian gelar Eropa PSG. Klub asal Kota Paris itu sama sekali belum memiliki trofi tersebut.
Meski mendominasi sepak bola domestik, prestasi rendah Les Parisiens di kancah Benua Biru menjadi momok yang tak bisa ditepis penggemar klub.
Penandatangan profil pesepak bola terbaik seperti Zlatan Ibrahimovic, Edinson Cavani, Marco Verratti, Neymar Jr, Kylina Mbappe, Gianluigi Donnarumma, Sergio Ramos, dan Lionel Messi hingga saat ini belum menjawab ekspektasi publik Paris.
Gelontoran uang senilai 222 juta euro untuk Neymar pada 2017 serta menjaring wonderboy Prancis, Mbappe seharga 180 juta euro dari AS Monaco, bukanlah tindakan main-main petinggi PSG.
Semenjak 2012 hingga 2015, PSG telah bertarung di kompetisi Liga Champions. Namun, Les Parisiens tidak pernah pergi lebih jauh dari babak perempat final. PSG kerap takluk dari Barcelona, Chelsea, dan Manchester City.
Setelah tersingkir secara memalukan pada 2016, PSG gagal lolos ke babak perempat final untuk tiga musim berikutnya. Baru pada 2020 Les Rouge et Bleu akhirnya mencapai final Liga Champions.
Sayangnya dewi fortuna belum berpihak pada anak-anak kota Paris, PSG tertunduk 0-1 dari tim tradisi Jerman, Bayern Muenchen.
Musim berikutnya kehadiran Lionel Messi tak banyak mendatangkan keajaiban. PSG kembali menelan pil pahit comeback kali ini dari Real Madrid pada babak 16 besar musim lalu.
Praktis, seperti dilansir Sportskeeda, Selasa (14/2/2023), pertarungan melawan Bayern Muenchen pada babak 16 besar Liga Champions di Stade des Princes, Rabu (15/2/2023) dini hari WIB, nanti menandai bagaimana PSG bukan hanya harus maju ke fase berikutnya, melainkan menjuarai trofi Si Kuping Besar untuk kali pertama dalam sejarah klub.
Di sisi lain, Kylian Mbappe sebelumnya sempat mengancam angkat koper dari Paris apabila PSG kembali gagal menjuarai Liga Champions 2022/2023.