Rabu 15 Feb 2023 01:35 WIB

Warga China Ramai-ramai Daftar Nikah Saat Valentine

Kantor pendaftaran pernikahan Distrik Dongcheng, Beijing menambah loket pendaftaran

Pasangan suami istri asal Beijing, Cina, sedang melakukan pemotretan di hari pernikahannya.
Foto: EPA
Pasangan suami istri asal Beijing, Cina, sedang melakukan pemotretan di hari pernikahannya.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Warga Cina beramai-ramai melakukan pendaftaran pernikahan bersamaan dengan Hari Valentine atau pada 14 Februari. Kantor pendaftaran pernikahan di Distrik Dongcheng, Beijing, sampai menambah loket pendaftaran dan buka lebih pagi pada Selasa (14/2/2023)

Menurut media Cina, dalam satu hari di distrik tersebut terdapat 200 pasangan yang mendaftar. Departemen Urusan Kependudukan Provinsi Sichuan menerima pendaftaran 4.330 pasangan pada hari itu juga.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.012 pasangan mendaftar di Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan. Di Provinsi Zhejiang lebih dari 1.200 melakukan pendaftaran pernikahan secara daring saat perayaan Hari Valentine. Jumlah pendaftar harian tersebut mencatat rekor tertinggi sejak 2020.

Departemen Urusan Kependudukan Provinsi Jiangsu menyerukan agar para pasangan segera mendaftar untuk pernikahan dan merencanakan memiliki keturunan.

Pada 2022 tercatat 412.286 pasangan yang menikah, menurun drastis dibandingkan dengan data 2018 yang mencapai angka 637.000 pasangan. Usia rata-rata pernikahan di wilayah pesisir timur China itu adalah 31,6 tahun untuk pria dan 30,4 tahun untuk wanita pada 2022.

China Population and Development Forum di Beijing belum lama ini merilis data bahwa angka fertilitas di China terus turun selama bertahun-tahun. Kaum perempuan berencana memiliki rata-rata 1,64 bayi pada 2021 atau turun dari 1,76 pada 2017.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement