REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Manajemen tim PSMS Medan mendatangi kantor PSSI Pusat Jakarta untuk mempertanyakan status haknya dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. Pasalnya, hingga saat ini PSMS belum terdaftar sebagai salah satu pemilik suara (voters).
Kedatangan manajemen PSMS ke kantor PSSI dipimpin Direktur Utama (Dirut) PT Kinantan Medan Indonesia (KMI) yang menaungi PSMS, Arifuddin Maulana Basri dan Direktur Teknik, Andry Mahyar Matondang.
"Kedatangan kami tak lain untuk mempertanyakan hak kami sebagai voters. Karena kami tak kunjung bisa mendaftar secara online, makanya kami datang untuk mendaftar secara offline (datang langsung)," kata Andry Mahyar Mantondang, Selasa (14/2/2023).
Andry menjabarkan pihaknya tidak bertemu dengan satupun pengurus dari PSSI dan hanya diterima oleh satu staf kantor PSSI di meja resepsionis.
"Kami tadi sempat berkomunikasi dengan panitia KLB bernama Desi lewat telepon, dia mengatakan bahwa untuk permasalahan ini ia sarankan langsung ke Yunus Nusi (Sekjen PSSI)," kata Andry menambahkan.
Lebih lanjut Andry mengatakan, pihaknya memberikan tenggat waktu sampai Selasa malam ke PSSI terkait nasib hak klubnya sebagai pemilik suara (voters).
"Setelah dari kantor PSSI, kami manajemen yang ada di Jakarta ini menggelar rapat internal dan jika sampai nanti malam tak kunjung ada kejelasan, kami akan mengambil langkah hukum," kata Andry menegaskan.
KLB PSSI, 16 Februari 2023, bakal diikuti 87 pemilik suara yang terdiri dari 34 Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI, 18 klub Liga 1, 16 tim Liga 2, 16 tim Liga 3, Federasi Futsal Indonesia, Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia, dan Asosiasi Pelatih Sepak Bola Indonesia.