REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menkopolhukam Mahfud MD menegaskan Pemerintah Indonesia menempuh pendekatan persuasif dalam upaya membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Merthens yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Paro, Nduga, Papua Pegunungan.
Menurut Mahfud, Pemerintah terus berupaya mengutamakan keselamatan pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut. "Pemerintah akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan penyelamatan terhadap sandera dengan pendekatan-pendekatan yang sifatnya persuasif, karena yang diutamakan adalah keselamatan sandera," kata Mahfud dalam video keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube Kemenkopolhukam, seperti dipantau di Jakarta, Selasa.
Kendati demikian, Mahfud menegaskan bahwa Pemerintah tidak menutup kemungkinan menempuh upaya lain mengingat penyanderaan warga sipil adalah tindakan yang tidak bisa diterima dengan alasan apa pun. "Oleh sebab itu, upaya persuasif menjadi pedoman utama demi keselamatan sandera, tetapi Pemerintah tidak menutup upaya lain," tambahnya.
Dia juga mengatakan Pemerintah Indonesia terus menjalin komunikasi dengan Pemerintah Selandia Baru guna memantau dan mengakselerasi penanganan pembebasan Philip Mark Mehrtens.