Rabu 15 Feb 2023 07:34 WIB

Turki-Suriah Fokus Sediakan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Korban Gempa

Korban meninggal akibat gempa di Turki dan Suriah yang dikonfirmasi mencapai 35.331.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
 Kerabat berduka di makam para korban setelah gempa besar di Adiyaman, tenggara Turki, Sabtu (11/2/2023).  Saat ini fokus pemerintah Turki dan Suriah telah beralih untuk menyediakan makanan dan tempat berlindung bagi banyak orang yang selamat.
Foto: EPA-EFE/SEDAT SUNA
Kerabat berduka di makam para korban setelah gempa besar di Adiyaman, tenggara Turki, Sabtu (11/2/2023). Saat ini fokus pemerintah Turki dan Suriah telah beralih untuk menyediakan makanan dan tempat berlindung bagi banyak orang yang selamat.

REPUBLIKA.CO.ID, KAHRAMANMARAS -- Ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal menghadapi kedinginan dan kelaparan di Turki dan Suriah. Sedangkan korban meninggal akibat gempa bumi lebih dari 35 ribu orang.

Saat ini fokus telah beralih untuk menyediakan makanan dan tempat berlindung bagi banyak orang yang selamat. Keputusan ini berubah karena harapan menemukan orang hidup di bawah puing-puing telah memudar usai lebih dari seminggu setelah gempa terjadi.

Baca Juga

Korban meninggal yang dikonfirmasi mencapai 35.331. Pejabat dan petugas medis mengatakan 31.643 orang telah meninggal di Turki dan setidaknya 3.688 di Suriah. Jumlah korban hampir tidak berubah di Suriah selama beberapa hari dan diperkirakan akan meningkat.

"Kirim barang apa pun yang Anda bisa karena ada jutaan orang di sini dan mereka semua perlu diberi makan," seru Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu dikutip dari Straitstimes.

Dua wilayah yang terguncang gempa, Antakya dan Kahramanmaras, makanan dan pasokan bantuan lainnya terus berdatangan. Menurut pemerintah Turki, sekitar 1,2 juta orang telah ditempatkan di asrama mahasiswa, lebih dari 206.000 tenda telah didirikan. Sedangkan 400 ribu korban dievakuasi dari daerah yang hancur.

Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan 574 anak yang ditarik dari bangunan yang runtuh ditemukan tanpa orang tua yang masih hidup. Hanya 76 telah dikembalikan ke anggota keluarga lainnya.

Asosiasi pengusaha Turki Turkonfed dalam sebuah laporan, kerugian ekonomi dari bencana tersebut bisa mencapai 84,1 miliar dolar AS. Sebesar 71 miliar dolar AS untuk perumahan.

Sedangkan Suriah yang telah dilanda perang saudara selama 12 tahun menjadi perhatian khusus. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadakan pertemuan darurat pada awal pekan.

Pertemuan itu membahas tentang cara meningkatkan bantuan ke daerah-daerah yang dikuasai pemberontak. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, Presiden Suriah Bashar al-Assad telah setuju untuk membuka dua penyeberangan perbatasan lagi dari Turki ke Suriah barat laut untuk memungkinkan bantuan.

Assad menyerukan bantuan internasional untuk membantu membangun kembali infrastruktur di Suriah. PBB memperkirakan lebih dari lima juta orang kehilangan tempat tinggal.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement