Rabu 15 Feb 2023 08:39 WIB

Disdagin Kota Bandung Atur Penyaluran Minyakita ke Pasar

Disdagin Kota Bandung menyebut ada pasokan 1.400 karton Minyakita.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Irfan Fitrat
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah.
Foto: REPUBLIKA/Dea Alvi Soraya
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung mengabarkan soal pasokan minyak goreng curah kemasan sederhana, Minyakita, dari Kementerian Perdagangan. Disdagin akan mengatur penyaluran pasokan Minyakita itu ke tiga pasar di wilayah Kota Bandung.

Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah menjelaskan, Kota Bandung mendapat pasokan 1.400 karton Minyakita dari Kementerian Perdagangan. Menurut dia, Minyakita itu akan dijual ke tiga pasar secara bertahap, yaitu ke Pasar Kiaracondong, Pasar Sederhana, dan Pasar Kosambi.

Baca Juga

“Stok di Bandung 1.400 karton, kurang lebih 16.800 liter. Kalau didistribusikan sekaligus, khawatir habis. Maka diatur bekerja sama dengan Disperindag Jabar (Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat) per minggu seratus karton Minyakita per pasar. Jadi, dialokasikan 300 karton per pasar,” kata Elly di Kota Bandung, Selasa (14/2/2023).

Menurut Elly, dinasnya tengah mengatur rencana pendistribusian Minyakita ke pasar. Ia mengatakan, 1.400 karton Minyakita diperkirakan mencukupi kebutuhan hingga menjelang Lebaran. Menurut dia, distributor Minyakita di Bandung pun secara perlahan kembali mendapat pasokan dari produsen, sehingga diharapkan Minyakita tersedia menjelang Ramadhan.

Selain Minyakita, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung juga memperhatikan komoditas beras. Harga beras di pasaran belakangan mengalami peningkatan. Merespons hal itu, Pemkot Bandung bersama Bulog mendistribusikan beras ke pasar-pasar.

Elly mengatakan, periode Januari hingga 6 Februari lalu, dijual 750 ton beras medium kepada para pedagang. Dalam upaya menstabilkan harga beras, pemkot bekerja sama dengan Bulog dan Bank Indonesia menyelenggarakan Operasi Pasar.

Operasi Pasar komoditas beras sudah dimulai di Kecamatan Rancasari, yang digelar di Kantor Bulog Bandung, Selasa (14/2/2023). Elly mengatakan, Operasi Pasar komoditas beras ini akan digelar di 29 kecamatan lain. Rencananya dalam waktu dekat di Cibiru dan Ujungberung.

Untuk Operasi Pasar tersebut disiapkan beras 600 ton. “Alokasi per kecamatan menjadi 20 ton, dari alokasi beras sebanyak 600 ton, dengan harga jual Rp 8.500 per kilogram,” kata Elly.

Elly mengatakan, harga beras medium dari Bulog itu lebih rendah dari harga eceran tertinggi (HET), yang ditetapkan Rp 9.450 per kilogram. Saat Operasi Pasar, kata dia, beras medium itu dijual per lima kilogram dengan harga Rp 42.500. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement