Rabu 15 Feb 2023 12:55 WIB

Wamen BUMN Sebut BRI dan BNI akan Keluar dari BSI

Saat ini free float dari BRIS sudah mencapai 9,91 persen di pasar saham.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, porsi kepemilikan saham masyarakat di PT Bank Syariah Indonesia Tbk akan terus ditambah.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, porsi kepemilikan saham masyarakat di PT Bank Syariah Indonesia Tbk akan terus ditambah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, porsi kepemilikan saham masyarakat di PT Bank Syariah Indonesia Tbk akan terus ditambah. Saat ini free float dari BRIS sudah mencapai 9,91 persen di pasar saham.

Dalam waktu dekat BSI memang akan melaksanakan rights issue. Nantinya, yang akan tetap dipertahankan sebagai pemegang saham dari BSI adalah Bank Mandiri yang merupakan pemegang saham pengendali dan pemerintah akan tetap memegang saham dwiwarna. Sementara dua bank lainnya yakni BNI dan BRI akan keluar secara perlahan dari BSI.

Baca Juga

“Memang BNI dan BRI keluar secara perlahan dari BSI. Ini akan kita lihat peluangnya pasarnya, bila BNI dan BRI mulai exit, kira-kira siapa yang bisa menggantikan dan berapa besar size-nya,” ujar Kartika dalam acara BSI Global Islamic Finance Summit 2023, Rabu (15/2/2023).

Saat ini, lanjutnya, Kementerian BUMN juga telah melakukan pembicaraan dengan beberapa investor. Ia berharap agar investor baru di BSI nanti adalah global banking agar BSI bisa terus naik kelas menjadi bank kelas dunia.

Sebelumnya, Asisten Deputi bidang Jasa Keuangan, Kementerian BUMN, Muhammad Khoerur Roziqin, menyebut proses rights issue BSI sudah memasuki tahap finalisasi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement